
Orideknews.com, Teluk Bintuni – Tim Eliminasi Malaria Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat melakukan penilaian eliminasi malaria di Puskesmas Weriagar, Distrik Weriagar, setelah sebelumnya melakukan penilaian di Puskesmas Kalitami, Distrik Kamundan pada Selasa, 29 Oktober 2024.
Perjalanan laut yang memakan waktu sekitar satu jam dua puluh menit dari Distrik Kamundan ke Distrik Weriagar disambut hangat oleh Kepala Puskesmas, tenaga kesehatan, Kepala Distrik, Ibrahim Patiran, S.Sos, serta perangkat kampung setempat.
Dalam acara seremoni yang berlangsung di Balai Kampung Weriagar, Ibrahim Patiran menegaskan dukungan penuh dari pemerintah Distrik Weriagar terhadap upaya eliminasi malaria.
Ia menyampaikan bahwa komitmen tersebut telah dituangkan dalam peraturan Distrik yang akan dilaksanakan secara konsisten.
“Jika kampung sudah menerima sertifikat bebas malaria di tingkat kabupaten, saya mengajak para kepala kampung untuk mendukung saya dalam mendapatkan sertifikat bebas malaria tingkat Distrik yang akan diserahkan oleh Gubernur Papua Barat,” ujarnya. Ibrahim juga mengajak warga kampung dan masyarakat Distrik untuk memberikan dukungan kepada tim eliminasi selama penilaian berlangsung.
“Tim sangat peduli kepada kita sehingga mereka datang jauh-jauh. Mari kita dukung mereka,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan, Franky D Mobilala, S.Km., M.Kes, menegaskan pentingnya pembuktian status bebas malaria melalui sertifikat. Ia meminta warga Distrik untuk mendukung tim kesehatan dalam upaya pemberantasan malaria.
“Kita harus membuktikan bahwa kampung sudah bebas malaria, dan setelah itu, kita akan fokus pada tingkat Distrik, kemudian Kabupaten,” terang Franky. Ia juga menyoroti pentingnya kesehatan bagi Kepala Distrik, dan menekankan bahwa kebebasan dari malaria adalah prioritas.
Franky juga mengingatkan akan upaya-upaya sebelumnya yang gagal, dan menjadikannya sebagai pelajaran untuk mencapai sertifikat bebas malaria pada tahun 2027 mendatang.
Sementara itu, Ketua Tim Eliminasi Malaria Provinsi Papua Barat, dr. Nurmawati, mengingatkan bahwa malaria merupakan ancaman serius bagi kesehatan, terutama bagi pertumbuhan anak. Ia menekankan pentingnya pencegahan agar warga tidak terinfeksi malaria, yang dapat mengganggu aktivitas dan produktivitas.
“Pemberantasan malaria di Kabupaten Teluk Bintuni memiliki inovasi luar biasa yang diakui secara global. Penemuan kasus secara tepat dan pengobatan yang melibatkan kader malaria kampung adalah contoh inovasi yang patut dicontoh,” ungkap dr. Nurmawati.
Dengan inovasi yang ada, dr. Nurmawati mengajak seluruh warga untuk terus mendukung tim tenaga kesehatan dan pemerintah Distrik serta Kampung dalam upaya bersama memberantas malaria. (ALW/ON).
