Orideknews.com, Manokwari, – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari sukses menggelar Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian Seri 5 dengan tema “Pertanian dan Perkebunan Berkelanjutan dalam Kondisi Perubahan Iklim Global”. Acara ini berlangsung di salah satu hotel di Manokwari dan dihadiri secara daring maupun luring.
Direktur Polbangtan Manokwari, Oeng Anwarudin, mengungkapkan bahwa tahun ini seminar berhasil menerima 164 makalah, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya 65 makalah.
Tema ini diangkat mengingat perubahan iklim yang menjadi isu utama baik di tingkat nasional maupun global, termasuk dampaknya yang dirasakan di Papua Barat, yang sangat mempengaruhi sektor pertanian dan perkebunan.
“Oleh karena itu, apapun kondisi yang sedang terjadi, pertanian dan perkebunan harus terus dijaga, dirawat, dan dibangun agar tetap berproses dan berkelanjutan,” kata Oeng.
Ia juga menegaskan bahwa Polbangtan Manokwari, sebagai institusi di bawah Kementerian Pertanian, berkomitmen mendukung pembangunan pertanian di Tanah Papua.
Polbangtan bekerja sama dengan Badan Supervisi Pembangunan Pertanian (BSIP) untuk memperkuat upaya pembangunan di daerah Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Oeng menjelaskan bahwa saat ini, kinerja pertanian di Papua Barat berada di zona kuning dengan persentase 42%, sementara Papua Barat Daya masih dalam zona merah, sehingga pihaknya bertekad untuk meningkatkan kinerja minimal ke zona kuning.
Acara seminar ini juga menghadirkan sejumlah keynote speakers dan narasumber yang berkompeten. Di antaranya, Drs. H. Ali Baham T, M.T.P, PJ Gubernur Papua Barat, yang menyampaikan pemaparan tentang “Program Strategis Pembangunan Pertanian di Tanah Papua”.
Narasumber lainnya termasuk Rayna Ditriano dari Bank Indonesia yang membahas “Upaya Pengendalian dan Mendukung Ketahanan Pangan dalam Rangka Inflasi di Papua Barat”, dan H. Sulaeman L. Hamzah dari Komisi IV DPR RI yang menyampaikan materi mengenai “Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Mendukung Ketahanan Pangan”.
Selain itu, Prof. Ir. Muhammad Arsyad, S.P., M.Si., Ph.D., Staf Khusus Menteri Pertanian, membahas “Strategi Percepatan Pembangunan Pertanian dalam Menjaga Ketahanan Pangan dari Perubahan Iklim”, serta Prof. (R). Ir. H. Didiek Hadjar Goenadi, M.Sc., Ph.D., yang mengupas “Strategi Sektor Perkebunan Menghadapi Perubahan Iklim”.
Moderator seminar ini adalah Dr. Barba Nelfie H. Sopacua, SP., MP, Kepala Jurusan Pertanian Polbangtan Manokwari. Acara ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesadaran dan kolaborasi untuk mencapai pertanian berkelanjutan di tengah tantangan perubahan iklim. (RR/ON).