Orideknews.com, MANOKWARI, – Puluhan masyarakat yang merupakan Petani di Kampung Sidey Jaya, Distrik Sidey kabupaten Manokwari menyambangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Manokwari di Sowi Gunung, Rabu, (20/4/22).
Kedatangan warga itu diterima langsung sejumlah anggota DPRD seperti Suriyati Faisal, Jhon Muid, Siswanto, dan Romer Tapilatu. Pada kesempatan itu, warga menyampaikan keluhan yang dialami terkait dampak banjir akibat kelalaian pengelolaan limbah pabrik PT Medco Papua Hijau Selaras (MPHS).
Jumat, petani Kampung Sidey Jaya dalam orasinya menyebut masyarakat sudah beberapa tahun belakangan merasa dampak lingkungan akibat limbah PT MPHS, dia menyebut limbah yang diakibatkan perusahan membuat mata pencarian sebagai petani terganggu.
Kata Jumat, warga telah melakukan berbagai upaya namun pihak PT MPHS terkesan mengabaikan, sehingga harus mendatangi DPRD Manokwari.
Dia mengaku, sebanyak 49 warga mengalami kerugian seperti rusaknya kolam ikan, tanaman pertanian, sawah, bengkel terendam banjir hingga benih ikan hanyut serta pekarangan rumah bau tak sedap akibat lumpur yang diduga berasal dari pabrik.
Adapun 5 poin tuntutan tertulis warga yang disampaikan ke DPRD Manokwari untuk ditindaklanjuti. Pertama, segera lakukan pertemuan dengan melibatkan Pemerintah Kabupaten, DPRD Manokwari, PT MPHS, Pemerintah Distrik Sidey dan petani terdampak untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami.
Kedua, segera melakukan peninjauan terhadap Amdal, mekanisme pengelolaan limbah serta manfaat yang harus dilakukan oleh PT MPHS terhadap warga sekitar.
Ketiga, segera membentuk tim pengkaji untuk menghitung kerugian warga atau petani yang dialami selama ini sehingga dapat memberikan kompensasi yang layak.
Keempat, hasil penelitian pencemaran limbah pabrik segera dipublikasikan karena selama ini pihak Medco mengklaim bahwa hal tersebut menyuburkan tanaman, namun yang terjadi tanaman padi subur tetapi tidak menghasilkan buah.
Kelima, jika tidak ada perhatian atas permasalahan yang dialami warga, maka warga akan mengambil langkah putus asa.
Sementara itu, Anggota DPRD Manokwari Fraksi Golkar, Suryati Faisal mengaku pihaknya akan segera menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan warga.
“Lihat kami ber 4, dalam waktu 1 minggu kami akan berikan solusi sesuai tahapan yang ada. Kami akan panggil dan mempertemukan pihak pihak terkait secara bersamaan untuk mencari solusi terbaik,” ungkap Suriyati.
Anggota DPRD lainnya, Siswanto menegaskan siap memperjuangkan aspirasi masyarakat Distrik Sidey, terkhusus Kampung Sidey Jaya.
“Khususnya yang dari Sidey dan kami berharap pihak perusahaan pun bisa lebih memperhatikan lagi terkait dengan dampak lingkungan khususnya limbah yang ada,” kata Anggota DPRD Dapil 4 ini.
Estate Manager PT Medco Papua Hijau Selaras (PT.MPHS), Aslim Kasiran mengaku pihaknya telah menerima aduan salah satu warga yang merasa dirugikan akibat luapan air saat banjir.
Menurut Aslim, PT. MPHS butuh kajian aliran air yang mengalir ke kolam-kolam ikan atau bahkan persawahan warga yang diklaim asal aliran air akibat luapan limbah.
“Hal ini sudah kami survey dan lihat serta sudah ada pembicaraan dengan warga yang merasa rugi akibat luapan air dari badan jalan poros trans Manokwari – Sorong,” ungkap Aslim.
“Hal ini sudah kami tanggapi, namun dalam kondisi saat ini alat berat Exavator dan Trado yang kami miliki mengalami kerusakan sehingga menghambat mobilisasi alat berat untuk diperbantukan. Terkait point kebocoran limbah mungkin dari kami tidak ada limbah berbahaya yang keluar dari kolam penampungan,” sebutnya.
Dampak alam tersebut, dia menjelaskan bahwa, perusahaan pun mengalami kerusakan berat baik dari akses jalan produksi, luapan sungai Waramui yang meluap hingga ke wilayah basecamp karyawan PT. MPHS, serta akses jembatan jalan produksi yang rusak akibat derasnya debit air.
Aslim mengaku, proses perbaikan akses infrastruktur PT. MPHS hingga saat ini belum berjalan terkendala kondisi alat berat yang belum bisa dimanfaatkan karena dalam kondisi rusak. (ALW/ON).