Minggu, Juni 22, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Ketua MRPB Sebut Beasiswa Dokter Spesialis OAP Jadi Solusi Atasi Krisis Tenaga Medis

Orideknews.com, Manokwari – Ketua Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB), Judson Ferdinandus Waprak, menegaskan bahwa program beasiswa pendidikan dokter spesialis bagi orang asli Papua (OAP) merupakan solusi jangka panjang untuk mengatasi krisis tenaga medis, khususnya dokter spesialis, di wilayah Papua Barat.

“Fasilitas rumah sakit kita sudah bagus, tapi dokter spesialis masih kurang. Kalau terus mengandalkan dokter kontrak dari luar, itu tentu menghabiskan banyak anggaran dan tidak efisien,” ujar Judson di Manokwari, Senin (19/5/2025).

Ia mendorong agar mekanisme penyelenggaraan beasiswa pendidikan kedokteran dirancang dengan bijak dan inklusif, sehingga dapat diakses oleh anak-anak asli Papua dari seluruh tujuh kabupaten di Papua Barat.

“Supaya ke depannya Papua Barat tidak lagi bergantung pada dokter kontrak dari luar provinsi. Kita harus bangun kemandirian tenaga kesehatan dari dalam,” lanjutnya.

Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Dinas Kesehatan mengalokasikan anggaran sebesar Rp5 miliar dari dana otonomi khusus (Otsus) untuk mendukung program pendidikan dokter spesialis bagi OAP pada tahun 2025. Program ini merupakan kelanjutan dari upaya serupa yang telah berjalan sejak tahun 2024.

Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat, dr. Alwan Rimosan, menjelaskan pada 2024 tercatat 16 OAP mengikuti program ini, dan tahun ini ditargetkan bertambah menjadi 23 orang. Pelaksanaan program diatur dalam Keputusan Gubernur Papua Barat Nomor 211 Tahun 2024 tentang Penerimaan Biaya Pendidikan Dokter Spesialis Otsus.

“Penerima program akan diseleksi melalui tahapan administrasi untuk memastikan keaslian status OAP,” jelas Alwan.

Ia menambahkan, kebijakan ini selaras dengan Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Papua Barat Nomor 4 Tahun 2021, yang mengatur penggunaan dana Otsus untuk sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Data dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Papua Barat 2025–2029 mencatat terdapat 237 dokter yang tersebar di 12 rumah sakit pemerintah dan satu rumah sakit swasta.

Distribusinya antara lain Manokwari 38 dokter, Teluk Bintuni 28, Kaimana 19, Fakfak 16, Teluk Wondama 14, Pegunungan Arfak 9, dan Manokwari Selatan 6 dokter. Namun, sebagian besar dari mereka adalah dokter umum dan tenaga kontrak, yang belum mencukupi kebutuhan tenaga spesialis. (ALW/ON).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles

error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)