Kamis, Juli 17, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

MRPB Desak Tindakan Cepat Pemerintah Atasi Banjir Bandang di Pegunungan Arfak

Orideknews.com, MANOKWARI, — Ketua Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB), Judson Ferdinandus Waprak, menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah banjir bandang yang melanda Kampung Jim atau Kampung Persiapan Meispira, Distrik Catabo, Kabupaten Pegunungan Arfak, pada Jumat, 16 Mei 2025.

Dalam peristiwa tragis tersebut, dilaporkan sebanyak 21 warga menjadi korban. Satu korban telah ditemukan, sementara 20 orang lainnya masih dinyatakan hilang dan diduga tertimbun material longsor akibat banjir bandang yang menerjang kawasan permukiman tersebut.

“Atas nama MRPB dan seluruh masyarakat adat Papua Barat, kami menyampaikan duka yang mendalam kepada seluruh keluarga korban. Ini adalah tragedi kemanusiaan yang membutuhkan perhatian dan respons cepat dari seluruh pemangku kepentingan,” ujar Judson Waprak dalam pernyataan resminya, Sabtu (17/5/2025).

MRPB mendesak pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk segera mengerahkan tim tanggap darurat dan melaksanakan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) di lokasi bencana. Selain itu, Ketua MRPB juga meminta agar bantuan darurat seperti logistik, layanan medis, serta tempat pengungsian segera disalurkan kepada masyarakat terdampak.

“Kami sangat berharap Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Papua Barat, serta instansi teknis seperti BNPB dan Basarnas segera turun tangan. Warga kami sedang dalam kondisi darurat, dan setiap menit sangat berarti untuk menyelamatkan nyawa serta meringankan penderitaan,” tegasnya.

Dalam momentum krisis ini, MRPB turut mengajak seluruh elemen masyarakat Papua Barat, organisasi kemanusiaan, dan kelompok relawan untuk menggalang solidaritas serta membantu pemulihan kondisi di wilayah terdampak.

“Ini saatnya kita mempererat rasa kebersamaan dan kepedulian sebagai sesama anak bangsa. Mari kita bahu-membahu memberikan bantuan, doa, dan dukungan moril kepada saudara-saudara kita di Pegunungan Arfak,” seru Judson.

Hingga saat ini, kondisi cuaca di wilayah bencana masih tidak menentu, yang turut mempersulit proses evakuasi. MRPB berharap pemerintah menetapkan status darurat bencana agar penanganan dapat dilakukan secara maksimal dan terpadu.

Dengan menyoroti keterbatasan infrastruktur dan medan yang sulit dijangkau, MRPB menegaskan pentingnya kehadiran negara secara langsung dalam setiap kejadian bencana di wilayah-wilayah terpencil, khususnya di Tanah Papua.

“Bencana ini mengingatkan kita semua bahwa tanggung jawab negara dalam melindungi warganya harus merata hingga ke pelosok. Kami berharap perhatian serius dan langkah nyata segera diwujudkan,” pungkas Ketua MRPB. (ALW/ON)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles

error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)