Orideknews.com, Manokwari, – Pemerintah Provinsi Papua Barat merayakan ulang tahun yang ke-25. Moment bersejarah ini menandai perjalanan panjang provinsi yang penuh dengan tantangan dan dinamika, diibaratkan seperti sebuah kapal yang berlayar menghadapi berbagai badai dan gelombang. Meski banyak rintangan yang dihadapi, provinsi ini berhasil bertahan dan terus berkomitmen untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Provinsi Papua Barat resmi dibentuk pada tanggal 12 Oktober 1999, walaupun sempat mengalami kondisi “mati suri”. Peringatan hari ini menjadi simbol perjuangan dan pengorbanan yang berat untuk menghidupkan kembali provinsi ini agar dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat.
Selain tanggal 12 Oktober, tanggal 6 Februari juga menjadi hari penting sebagai hari aktifnya kembali provinsi ini berdasarkan Inpres Nomor 1 Tahun 2003. Setiap tahunnya, tanggal 6 Februari juga diperingati sebagai Hari Seni dan Budaya Papua.
Dalam sambutannya saat HUT Provinsi Papua Barat, Pj Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere menyampaikan bahwa visi dan misi pembangunan Papua Barat harus menjadi panduan bagi seluruh perangkat daerah dalam menyusun rencana strategis.
Beberapa poin penting dari visi pembangunan ini mencakup penanaman amanat otonomi khusus, peningkatan perekonomian wilayah, penanggulangan kemiskinan, dan pengelolaan yang baik dalam pemerintahan.
Meskipun tantangan pembangunan di Papua Barat cukup besar, pemerintah terus berupaya melakukan perbaikan di berbagai bidang.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua Barat pada tahun 2023 mencapai angka 67,47, meningkat 1,12 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini menjadikan Papua Barat berada di posisi ketiga tertinggi di Indonesia.
Dalam perayaan HUT tahun ini, Pj Ali Baham mengingatkan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, BUMN, dan sektor swasta, untuk membangun Papua Barat ke arah yang lebih baik.
Sebuah sistem data yang disebut “SISDAKEN” juga diperkenalkan untuk mendukung pembangunan dengan menyediakan data yang akurat.
Ia lalu mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan serta menciptakan keamanan dan ketenteraman yang kondusif.
Pj Ali Baham juga mengingatkan pentingnya menghindari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta meningkatkan disiplin dan etos kerja bagi semua aparatur pemerintah.
“Terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang telah berkontribusi dalam pembangunan Papua Barat. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan perlindungan dan berkah bagi seluruh masyarakat Papua Barat,” pesannya. (ALW/ON).