Orideknews.com, Teluk Wondama, – Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat menggelar Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) yang ke-11 di Sasana Karya Kantor Bupati Teluk Wondama, Kamis,(25/7/24).
Rakerkesda ini dibuka oleh Penjabat Sekretaris Daerah, Jacob Fonataba, mewakili Penjabat Gubernur Papua Barat. Acara ini berlangsung 24-28 Juli 2024.
Pada kesempatan tersebut, Jacob Fonataba mengapresiasi Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat yang mengangkat sub tema Rakerkesda, yaitu “Transformasi Pelayanan Kesehatan Melesat Menuju Papua Barat Mandiri, Adil, dan Sejahtera.” Tema ini diharapkan menjadi kelanjutan dari Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) yang dilaksanakan pada bulan April 2024.
Fonataba menyatakan pembangunan kesehatan di Papua Barat bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat dan provinsi, tetapi juga pemerintah kabupaten hingga tingkat kampung. Setiap level pemerintah dituntut untuk melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan yang diatur dalam regulasi yang berlaku.
“Jika ada pihak yang tidak menjalankan tugas dengan baik, maka target pembangunan kesehatan yang telah ditetapkan dalam RPJMD tidak dapat dicapai,” tegasnya.
Fonataba juga menekankan pentingnya kolaborasi antar sektor untuk memaksimalkan upaya penanganan masalah kesehatan.
“Akses terhadap fasilitas pelayanan kesehatan tidak bisa dilakukan masyarakat dengan mudah jika sarana transportasi kurang memadai. Oleh karena itu, pelayanan kesehatan harus ditunjang oleh berbagai sektor lainnya,” tambahnya.
Selama acara ini, Fonataba membahas berbagai isu kesehatan, termasuk upaya penurunan stunting yang terkoneksi dengan semua layanan kesehatan.
Lebih jauh, Fonataba mengingatkan bahwa pelayanan kesehatan juga harus didukung oleh penyediaan fasilitas, seperti sanitasi yang baik dan akses terhadap air bersih. Ia menekankan perlunya peran aktif pemerintah daerah dalam mendaftarkan penduduk rentan ke BPJS Kesehatan, termasuk lansia dan penyandang disabilitas.
Fonataba mengingatkan pentingnya akreditasi fasilitas kesehatan dalam menjamin mutu layanan. Ia berharap semua rumah sakit dan puskesmas di Papua Barat dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan agar masyarakat merasakan manfaat dari program kesehatan yang ada.
Ia berpesan Rakerkesda ini dapat menghasilkan langkah-langkah konkret untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Papua Barat.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, dr. Feny Mayana Paisey menyampaikan, Rakerkesda merupakan agenda tahunan yang berfungsi sebagai forum komunikasi dan sinkronisasi program kesehatan antara berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, dan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam pembangunan kesehatan.
Tema Rakerkesda tahun ini diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan mengenai arah pembangunan kesehatan, serta mempercepat harmonisasi transformasi kesehatan melalui enam pilar kunci, termasuk peningkatan kesehatan ibu dan anak, pengendalian penyakit menular dan tidak menular, serta penguatan sistem kesehatan.
Rakerkesda tahun 2024 dihadiri kurang lebih 120 peserta yang terdiri dari pejabat dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten, serta perwakilan dari berbagai lembaga seperti BKKBN, rumah sakit, dan organisasi non-pemerintah seperti UNICEF dan WHO.
Narasumber Rakerkesda mencakup Direktur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, serta Kepala Bappeda Provinsi Papua Barat, yang akan memberikan wawasan terkait penguatan layanan kesehatan di daerah.
Beragam materi diskusi akan disampaikan, termasuk evaluasi standar pelayanan minimal kesehatan, penguatan layanan laboratorium kesehatan masyarakat, hingga strategi penanggulangan kejadian luar biasa penyakit. Diskusi tematik juga diadakan untuk membahas penguatan sistem pelayanan kesehatan rujukan dan sarana prasarana laboratorium kesehatan.
“Diharapkan melalui Rakerkesda ini, dihasilkan rekomendasi yang dapat melanjutkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat di Papua Barat,” ungkap Plt Kadinkes. (ALW/ON).