Tiga program tersebut, kata dia adalah Kostratani, Program Utama Kementan dan Penciptaan 2,5 juta petani milenial, dengan strategi kerja keras, fokus kepada tusi, dan update pengetahuan.
Prof. Dedi juga menghibau pada UPT pendidikan agar siap turun ke lapangan dan bersama-sama mengembangkan Kostratani.
Kostratani, sebut Prof. Dedi, merupakan salah satu program Menteri Menteri Syahrul Yasir Limpo (SYL) dalam 100 hari kerjanya.
Dia menyebut, Menteri SYL menyatakan, pembanguan pertanian harus bisa membuat petani Maju, Mandiri, dan Modern.
“Selain itu, untuk meningkatkan minat generasi muda pada sektor pertanian, Kementan juga meluncurkan program Pertanian Masuk Sekolah (PMS) serta penguatan pendidikan vokasi,” ungkap Prof. Dedi.
Sementara itu, menanggapi tiga Program Aksi BPPSDMP, Direktur Polbangtan Manokwari, drh. Purwanta, M.Kes saat menghadiri Rapat Koordinasi Teknis Pendidikan Vokasi Pertanian mengaku, pihaknya mendukung sepenuh program Kementerian Pertanian tersebut.
Untuk diketahui, Menteri Syahrul Yasir Limpo menegaskan, terwujudnya regenerasi petani. Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengembangkan pendidikan vokasi bidang petanian.
Pengembangan Vokasi itu menyasar Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI), serta Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMKPP), merupakan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Bidang Pendidikan Tinggi dan Sekolah Menengah Kejuruan dibawah payung Kementan. (ALW/NDS/ON)
error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)