Orideknews.com, MANOKWARI – Upaya menggerakkan milenial dalam mendukung tercapainya swasembada pangan diwilayah timur Indonesia, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari menyelenggarakan Millennial Agriculture Forum (MAF) Volume 6 edisi ke 25 bertema “Optimalisasi Alsintan, Brigade Pangan Wujudkan Swasembada Pangan di Merauke”, Sabtu (28/06/25).
Forum yang menjadi wadah diskusi bagi generasi milenial, kali ini menyoroti pentingnya pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan) secara maksimal melalui pendekatan strategis brigade pangan, yang telah berhasil meningkatkan efisiensi produksi pangan.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam program brigade pangan untuk meningkatkan produktivitas dan mencapai swasembada pangan.
“Penerapan alsintan menjadi bagian dari pertanian modern yang memungkinkan produktivitas melonjak dua kali lipat, sementara biaya produksi turun signifikan. Dengan mesin pemanen gabungan, pekerjaan yang biasanya membutuhkan 25 orang bisa diselesaikan hanya oleh satu orang dalam empat jam,” ujar Mentan.
Hal senada disampaikan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menekankan pentingnya pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani.
“Pemanfaatan alsintan, seperti traktor dan combine harvester, dapat mempercepat proses pengolahan lahan, penanaman, dan panen, serta mengurangi kehilangan hasil panen. Selain itu, alsintan juga dapat membantu mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Idha.
Menghadirkan dua narasumber dari Manager Brigade Pangan, MAF yang digelar bertujuan untuk menggali dan berbagi pengalaman langsung sebagai bagian dari komitmen memperkuat ketahanan pangan di tanah Papua.
Dede Rohama yang merupakan manager brigade pangan Ufuk Timur menjelaskan secara rinci peran brigade pangan dalam Pemanfaatan alsintan.
Ia menjelaskan bahwa saat ini Brigade Pangan Ufuk Timur sudah mendapatkan alsintan berupa 1 unit combine harvester, Traktor Roda 4, Hand Tractor dan mesin pompa 6 inci yang mendukung kinerja di lapangan.
Alsintan yang didapat menjadi percontohan dari pertanian modern untuk menggaet generasi muda untuk bekerja dibidang pertanian bahwasanya sudah tidak sesusah dan sekotor dahulu. Contohnya mesin panen yang dulunya manual yang memakan waktu tiga hinggs empat hari per 1 ha tapi sejak ada Harvester satu hari bisa 2-3 ha.
Sementara itu, Yulius Cahyo Prihatmoko, Manager brigade pangan Sri Rejeki menjelaskan terkait manajemen keuangan Brigade Pangan untuk mengetahui kondisi secara menyeluruh pelaksanaannya agar terbentuknya transparansi keuangan yang dijalankan.
Dari pemaparan materi yang dijelaskan omset menggiurkan dipaparkan untuk membangkitkan semangat generasi muda untuk terjung langsung dalam sektor pertanian.
Wakil Direktur I, Benang Purwanto yang hadir mewakili Direktur Polbangtan Manokwari memaparkan bahwa ini merupakan kesempatan yang baik untuk kita, karena tentunya pengalaman dan ilmu dari kedua narasumber akan sangat berguna bagi kita.
“Tema ini menarik karna tujuannya untuk meningkatkan produksi pangan dan mewujudkan swasembada pangan yang akan sukses karena kolaborasi dari semuanya. Brigade merupakan garda terdepan dan menjadi kunci program swasembada pangan,” paparnya. (MRN/RR/ON).