
Orideknews.com, Manokwari, – Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua Barat mendesak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Papua Barat untuk segera merevitalisasi Pusat Pelelangan Ikan (PPI) Perikanan di Pasar Ikan Sanggeng, Manokwari.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi IV DPRP Papua Barat, Ferry Auparay, menanggapi keluhan nelayan setempat terkait akses Bahan Bakar Minyak (BBM), pabrik es, cold storage, dan Air Blast Freezer (ABF).
Auparay menjelaskan PPI Sanggeng, yang dibangun pada masa pemerintahan Irian Jaya dan dikembangkan pada masa kepemimpinan Gubernur Abraham O Atururi, kini kondisinya memprihatinkan, terutama pabrik es yang sudah tidak berfungsi.
Ia meminta ada revitalisasi untuk membangun rantai dingin yang terintegrasi.
“Membangun rantai dingin membutuhkan biaya sekitar Rp10-11 miliar. Ini di luar kemampuan nelayan lokal. Oleh karena itu, Dinas Perikanan Papua Barat perlu mendapatkan anggaran yang cukup besar untuk mendukung nelayan,” ujar Auparay.
Revitalisasi PPI diharapkan dapat mengatasi kendala akses BBM murah bagi nelayan. Ketua HNSI Papua Barat ini juga mengapresiasi Anggota DPR RI asal Papua Barat, Ceroline Makalew, yang telah menyuarakan kebutuhan nelayan di tingkat nasional, khususnya terkait akses BBM subsidi.
“Pemda Provinsi harus memperhatikan kebutuhan dasar nelayan yang selama ini kurang tersentuh. Berkat masukan dari Ibu Ceroline Makalew kepada BPH Migas dan Pertamina, ada perhatian terhadap BBM perikanan,” tambahnya.
Auparay juga bersuara soal terbatasnya kuota BBM subsidi di Papua Barat pasca-pemekaran Papua Barat Daya.
Pengusaha Migas ini meminta Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dinas Perikanan, dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Perindagkop) untuk berkoordinasi dengan DPRP guna membahas kebutuhan dasar nelayan. (ALW/ON).
