OridekNews.com, MANOKWARI, – Keberadaan Generasi muda pada sektor pertanian mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Melalui Kementerian Pertanian, milenial yang memiliki potensi dari sisi populasi dan karakter didorong untuk membangun Indonesia melalui pertanian.
Kementerian Pertanian terus memfasilitasi generasi muda untuk meningkatkan pengetahuan di bidang pertanian. Salah satu wujud upaya yang kini dijalankan yaitu Magang Jepang.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo , mendukung penuh program yang diinisiasi oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP). Menurutnya penyiapan tenaga kerja harus dilakukan.
“Kita membutuhkan petani milenial yang mampu bersaing secara global. Untuk itu, kemampuan tenaga tani harus disiapkan. Harapannya setelah magang ilmu yang diperoleh dapat diterapkan sekembalinya ke Indonesia,” ungkap Syahrul.
Dalam mempersiapkan generasi muda di tanah Papua untuk menjalankan program magang Jepang, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari menggelar pelatihan Bahasa jepang bagi Mahasiswa.
Pelatihan ini didesain untuk mempersipkan mahasiswa menjadi Specified Skilled Worker atau SSW yang akan dikirim ke Jepang.
Pelatihan Bahasa Jepang dilakukan berdasarkan arahan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi bahwa tahun ini alumni Polbangtan harus bisa terserap didunia kerja yang ada di Jepang.
“Mahasiswa akan dilatih mengenai teknis dan manajemen pertanian, Bahasa jepang serta akan ditingkatkan fisik mental dan disiplinnya. kesempatan ini menjadi peluang yang bagus untuk meningkatkan kompetensi bagi pemuda tani Indonesia,” ungkap Dedi.
Harapan yang sama turut disampaikan oleh direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta, agar setelah lulus mahasiswa dapat terserap didunia kerja secara global.
“Salah satu wujud realisasi dari visi Polbangtan Manokwari untuk menjadi Polbangtan yang Bertaraf internasional tentu diharapkan alumni dapat bekerja diluar negeri.” ungkap Purwanta.
“Alumni kita sudah ada yang bekerja di Jepang, dan diakhir tahun 2022 ada yang berangkat magang ke Taiwan. Tentu itu jadi motivasi untuk meyakinkan diri bahwa semuanya bisa karena kesempatan untuk kita semua sama dan kita harus buktikan itu,” tutur Purwanta dihadapan mahasiswa.
Sebanyak 24 mahasiswa semester 7 yang akan mengikuti pelatihan Bahasa Jepang, secara rutin selama 5 bulan kedepan. Purwanta berpesan agar mahasiswa harus pintar mengatur waktu karena semester depan akan dihadapkan dengan tugas akhir juga. “Sehingga harus bulatkan tekad untuk belajar sungguh-sungguh dan tidak mensia-siakan kesempatan emas ini”, pungkas Purwanta. (MRN/RR/ON).