Sabtu, Mei 24, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Wikan: Fokus Program SMK-PK Membangun SMK dengan Kualitas dan Kinerja Optimal

Orideknews.com, – Papua Barat, – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, menggelar sosialisasi pendaftaran program SMK Pusat Keunggulan (SMK-PK) Tahun 2022 secara daring, Senin, (27/12/21).

Sosialisasi itu dilakukan sebagai langkah transformatif pendidikan vokasi perkuat ekonomi. Dirjen Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto mengatakan program SMK-PK yang telah berjalan sejak 2020 ini menghadirkan skema baru, yakni skema pemadanan dukungan. Skema tersebut melibatkan dunia usaha dunia industri (DUDI) secara lebih intensif.

“Fokus program SMK-PK adalah membangun SMK dengan kualitas dan kinerja optimal, sehingga mampu menghasilkan lulusan yang dapat diserap dan diapresiasi tinggi oleh dunia kerja, sehingga dapat menjadi mercusuar bagi proses pembangunan di SMK lainnya,” ungkap Wikan.

Dia menyebut, pendaftaran program SMK-PK 2022 berlangsung sejak 22 Desember 2021 hingga 14 Januari 2022. Pendaftaran dapat diakses melalui laman http://smk.kemendikbud.go.id/smkpk. Wikan menyebutkan skema pemadanan SMK-PK merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kolaborasi dengan dunia kerja yang terukur nyata.

Tujuannya lanjut dia, dalam upaya membangun SMK berkualitas dan relevan dengan arah pembangunan industri di masa mendatang.

Dia kemudian mengatakan program SMK-PK bertujuan mendorong SMK untuk bertransformasi melalui peningkatan kapasitas kepala sekolah dalam mewujudkan penyelarasan dengan dunia kerja yang mendalam dan menyeluruh. Selain itu juga peningkatan kualitas link and match satu keahlian di sekolah tersebut.

“Kunci keberhasilan penyelenggaraan pendidikan SMK yang sejalan dengan industri terletak di manusianya, bukan peralatan atau gedung,” jelas Wikan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Wikan mengatakan diperlukan ekosistem yang berkolaborasi erat untuk bisa mewujudkan SMK menjadi pusat keunggulan. Wikan mengimbau agar pemerintah daerah (pemda) memberikan dukungan kepada kepala SMK yang sudah dilatih untuk memimpin SMK-PK.

Pemda bersama pemerintah pusat pun diharapkan dapat bekerja bersama, serta bertransformasi demi mendukung keberhasilan pelaksanaan program SMK-PK.

“Saat kita berfokus pada proses di dalam SMK, perubahan baru benar-benar terjadi saat transformasinya dimulai dari kepemimpinan kepala SMK. Kepala SMK ini yang nantinya akan berperan dalam meyakinkan industri untuk dapat berkolaborasi dengan sekolah yang dipimpinnya sehingga mereka perlu memiliki growth mindset dan kemampuan memimpin sekolah sebagai bisnis,” beber Wikan.

Wikan menuturkan, teori transformasi perubahan itu benar-benar didorong oleh kepemimpinan kepala SMK. Kepala SMK ini nantinya akan berperan dalam meyakinkan industri untuk dapat berkolaborasi dengan sekolah yang dipimpinnya.

“Kita akan menawarkan kepada industri SMK-SMK yang pola kepemimpinan kepalanya sudah kita kembangkan, kapasitas guru-gurunya, serta rekam jejak link and match dengan industri sudah berjalan lancar,” katanya.

Dalam skema pemadanan dukungan, industri juga bisa melakukan intervensi lanjutan. Intervensi yang bisa mereka lakukan adalah melalui upskilling/reskilling guru kejuruan, penyelarasan kurikulum, pembelajaran berbasis proyek, praktik kerja lapangan, bantuan sarana/prasarana untuk pengembangan teaching factory, serta kreasi produk/hilirisasi produk.

Sementara itu, perwakilan industri yang tergabung dalam Forum Pengarah Vokasi Kemendikbudristek Primadi H Serad mengatakan DUDI memiliki keterkaitan yang sangat erat dalam skema pemadanan.

Menurutnya, skema pemadanan dukungan merupakan langkah yang sangat tepat, karena saling memberi kontribusi yang saling memberi manfaat signifikan bagi kedua pihak.

“Dunia industri dan SMK memiliki banyak harapan dari kerja sama mereka. Industri berharap SMK menjadi bagian dari proses industri. SMK ingin lulusannya bisa terserap oleh industri. Industri juga ingin memperkuat ekosistem di industri, termasuk melalui lulusan SMK yang berwirausaha,” tutur Primadi.

Salah satu tolok ukur keberhasilan program SMK-PK ada pada sisi leadership SMK. Pasalnya, kualitas kepemimpinan kepala sekolah adalah hal utama yang harus dipersiapkan oleh masing-masing sekolah yang akan bekerja sama dengan industri.

“Kami mengharapkan kepala SMK memiliki kualitas leadership yang baik. Kepala SMK harus punya visi akan jadi apa lulusan sekolahnya, demand driven,” tutupnya. (RR/ON)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles

error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)