
Orideknews.com, MANOKWARI – 20 mahasiswa Praktek Kerja Lapang (PKL) Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Manokwari, melakukan kunjungan lapangan ke kelompok tani Sinar Tami WKPP Kampung Skouw Sae pada perbatasan RI-PNG. Jumat, (6/72018).
Kunjungan hari pertama tersebut didampingi ketua kelompok tani Sinar Tami WKPP, Lakuhe, Penyuluh lapangan, Poniran dan Kepala Dinas Pertanian Kota Jayapura, Jean Hendrik Rollo.
Pada kesempatan itu, ketua kelompok tani Sinar Tami WKPP, Lakuhe mengatakan dengan Praktek Kerja Lapang (PKL) mahasiswa STPP Manokwari dapat membantu permasalahan yang ada di Kampung Skouw Sae secara khusus pada kelompok tani Sinar Tami WKPP.
Permasalahan yang dimaksud kata Lakuhe, tanaman cabai milik petani didaerah tersebut terserah penyakit.
Sehingga kata dia, informasi dari mahasiswa PKL sangat dibutuhkan pihaknya. Selain itu, ia juga berharap adanya informasi terbaru mengenai ilmu pertanian yang dapat dibagikan mahasiswa untuk meningkatan produktifitas petani di wilayah perbatasan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Jayapura, Jean Hendrik Rollo mengungkapkan dengan melaksanakan tugas di wilayah Kota Jayapura, ada sebagian tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) mahasiswa. Baik penyuluhan terkait komoditas Tanaman Pangan, Holtikultura, Peternakan dan Perkebunan.
“Komoditas yang penting seperti cabai, ini persoalannya cukup banyak kemudian dia akan berakibatkan terkait inflasi daerah, ini setiap tahun jadi soal. Sehingga dari kehadiran mahasiswa ditengah-tengah petani, kita berharap ilmu yang sudah didapat di Kampus bisa dibagikan kepada petani,” Ujarnya.
Dirinya juga mengingatkan pada STTP Manokwari agar pelaksanaan PKL seperti itu, tidak hanya berakhir tahun ini, tetapi berlanjut ke tahun-tahun berikutnya.
“Pelaksanaannya terus menerus sampai soal pertanian, pengembangan komoditas dengan persoalan pembatasnya itu bisa kita selesaikan di Papua,” Ucap Rollo.
Karena menurutnya, Kota Jayapura selalu menjadi contoh tata kelola pertanian, yang ibadaratnya seperti akuarium dilihat dari semua sisi sehingga jika ada persoalan pengembangan sector pertanian yang dilakukan tidak tuntas itu dilihat oleh orang lain.
“Sehingga keterbatasan-keterbatasan yang ada pada kami itu bisa diisi oleh baik perguruan tinggi negeri ataupun swasta bidang pertanian yang melakukan PKL ataupun KKN untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat di Kampus, secara langsung bisa membantu kami diinstansi teknis di Kota Jayapura,” Jelas Rollo. (RED/ON).
