Orideknews.com, MANOKWARI — Universitas Papua (UNIPA) kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam momentum perayaan Dies Natalis ke-25 tahun 2025. Dalam kesempatan tersebut, UNIPA berhasil meraih dua penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori mahasiswa terbanyak yang mengenakan mahkota adat Papua dan mahasiswa terbanyak yang menggunakan noken secara serentak.
Rekor tersebut tercipta dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) UNIPA 2025 yang berlangsung selama 48 jam. Selama kegiatan itu, seluruh mahasiswa baru mengenakan noken, batik, dan mahkota adat Papua sebagai bentuk pelestarian budaya lokal dan kebanggaan identitas daerah.
Dari hasil verifikasi tim MURI, dua unsur budaya tersebut noken dan mahkota adat memenuhi syarat pencatatan rekor dunia karena melibatkan jumlah peserta terbanyak dan mencerminkan kekayaan budaya khas Indonesia.
Senior Manager Customer Relations MURI, Andri Purandono, menjelaskan bahwa penghargaan ini diberikan setelah melalui proses verifikasi ketat berdasarkan data kehadiran peserta, dokumentasi foto, serta rekaman video kegiatan.
“Kami memutuskan untuk menganugerahkan dua rekor MURI kepada Universitas Papua karena kegiatan ini memenuhi kategori superlatif, yaitu dapat dihitung secara pasti. Dalam hal ini, kami menghitung jumlah mahasiswa baru yang mengenakan mahkota adat dan noken secara serentak,” ujar Andri saat menyerahkan piagam penghargaan pada puncak acara Dies Natalis UNIPA, Senin (3/11/2025).
Andri menambahkan, kedua rekor tersebut tidak hanya tercatat sebagai rekor nasional, tetapi juga dikategorikan sebagai rekor dunia, karena berkaitan dengan ekspresi budaya yang hanya dimiliki oleh Indonesia.
“Untuk kegiatan yang bersifat budaya seperti kuliner, tarian, karya seni, atau musik, kami wajib mencatatnya sebagai rekor dunia. Sebab kebudayaan ini hanya dimiliki oleh Indonesia, dan perlu terus digaungkan agar masyarakat semakin bangga dengan kekayaan budaya bangsa,” jelasnya.
Ia berharap, pencapaian UNIPA ini dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lain untuk terus mengangkat nilai-nilai budaya lokal melalui kegiatan akademik, sosial, dan kemahasiswaan.
“Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Kegiatan seperti ini patut kita apresiasi bersama, karena tidak hanya menunjukkan semangat kebersamaan, tetapi juga menjadi cara indah untuk merawat jati diri bangsa,” tutupnya. (ALW/ON).



