OridekNews.com, Manokwari Selatan, – Tim penilai Eliminasi Malaria tingkat Distrik yang dibentuk Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat melakukan penilaian terhadap persyaratan yang harus dipenuhi kabupaten Manokwari Selatan untuk mendapatkan sertifikat eliminasi tingkat Distrik.
Kegiatan tersebut digelar pada 21-24 Juni 2023 dengan mendatangi Dinas Kesehatan Kabupaten Mansel, Gudang Farmasi, RSU Pratama Elia Waran, Puskesmas Oransbari dan Kader malaria di Kampung Waroser, Distrik Oransbari.
Tujuan dilakukan penilaian awal untuk melihat langsung pentahapan teknis serta standar teknis kinerja Puskesmas. Memverifikasi laporan dan data yang diberikan puskesmas dengan melakukan penilaian data primer maupun sekunder.
Dalam penilaian yang dilakukan, Tim menemukan banyak hal harus dibenahi Dinas Kesehatan, Gudang Farmasi, Puskesmas hingga RSU Pratama Elia Waran.
Dinas Kesehatan Kabupaten Mansel diharapkan proaktif dalam penanganan Malaria terutama bidang terkait di Dinas Kesehatan.
Penanganan malaria mendapatkan perhatian lebih, mulai dari sisi dukungan anggaran hingga kebijakan dari Kepala Daerah setempat. Mengingat kasus malaria di kabupaten Mansel masih tinggi.
Kontrol pemberian kelambu digiatkan lagi petugas dinas kesehatan maupun kader malaria Kampung, guna menekan angka kesakitan malaria. Selain itu, Dinkes diharapkan membuat rencana pelatihan bagi tenaga analis di Puskesmas maupun RSU.
Digudang Farmasi kabupaten, Tim menemukan banyak hal terutama standar pelayanan kefarmasian dalam mengelola obat. Kartu stok obat ditata lagi pencatatannya, terutama untuk obat malaria. Dokumen bukti barang bukti masuk keluar obat ditata lagi dengan baik.
Analis laboratorium harus disertifikasi khusus analis baru, disarankan mengikuti on the job training dan bergabung di Patelki. SOP di laboratorium ditata lebih lagi.
Laboratorium disarankan penggunaan Mikroskop dengan merk terbaik. Pengadaan larutan gimsa dari program malaria dikontrol agar suplai ke layanan lebih baik.
Melonjaknya volume pemeriksaan pasien, diharapkan RSU Pratama Elia Waran menambah unit mikroskop serta tenaga analis di laboratorium.
Direktur Rumah Sakit (RS) Pratama Elia Waran, dr. Iwan Butar-Butar yang menemui Tim Eliminasi mengungkapkan terima atas masukkan dan saran tim untuk perbaikan kedepan.
“Kunjungan offline sangat baik untuk kita tahu kinerja kita baik atau tidak, harapan saya followup ke rumah sakit sangat perlu. Kemudian kalau ada bantuan dari Provinsi kami sangat butuh itu,” ungkapnya.
Di puskesmas Oransbari, Tim menemukan bahwa di Puskesmas Oransbari para petugas terkait di bidang malaria miliki strategi intervensi, tetapi masih menemui kendala, yakni menjaga kesinambungan program termasuk kesinambungan pelaksanaan program.
SDM di Puskesmas Oransbari diharapkan meningkatkan kapasitas SDM pelaksana program adalah melalui pelatihan.
Salah satu faktor penentu keberhasilan kegiatan pengendalian malaria seperti logistik obat anti
malaria, bahan laboratorium, kelambu, insektisida, dan lain-lain perlu diperhatikan pihak Dinas Kesehatan.
Upaya membangun sistem logistik belum menampakkan hasil, sehingga stok obat anti malaria di puskesmas stoknya sesuai hasil diskusi Tim bersama para petugas, kadang tak tersedia.
Pelaporan ditsribusi Kelambu serta pemantauan pemakaian juga perlu di dukung tidak hanya melalui Puskesmas maupun Kader tetapi Kepala Kampung juga turut berperan aktif. (ALW/ON)