OridekNews.com, MANOKWARI – Kegiatan supervisi dan pendampingan program utama Kementerian Pertanian terus digaungkan dengan tujuan untuk mencapai ketahanan pangan nasional.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajak semua pihak berkontribusi terhadap upaya pencapaian hal tersebut.
“Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir soal pangan, sebab komoditas bahan pokok dikawal pemerintah secara intens,” ungkap SYL
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan sektor pertanian mempunyai tupoksi menyediakan pangan tentu harus disuport dengan SDM yang berkualitas agar terus berproduksi.
“Karena produksi pangan tidak boleh delay, tidak boleh tertahan apalagi terlambat.” Jelas Dedi
Di Papua Barat, untuk menghasilkan sistem pertanian yang tangguh dan berkelanjutan, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari perkuat sinergi dengan UPT lingkup Kementan yaitu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Papua Barat dan Stasiun Karangtina Pertanian (SKP) Kelas II Manokwari dalam memastikan program utama Kementan tersentuh oleh masyarakat hingga pelosok.
Polbangtan Manokwari sebagai pemegang mandatory supervisi pendampingan program utama Kementan memastikan data pelaporan dapat dilakukan secara berkala oleh masing-masing penanggung jawab ditiap Kabupaten.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian nomor 493.1/KPTS/OT.050/M/9/2021 tentang tim supervisi dan pendampingan pelaksanaan program dan kegiatan utama kementan menetapkan BPTP memiliki 7 wilayah binaan dan SKP kelas II Manokwari 6 wilayah binaan.
Berlangsung dalam sesi diskusi setelah Wakil Direktur 1, Oeng Anwarudin memaparkan materi terkait hambatan dalam melengkapi data pelaporan sehingga kesulitan dalam menselaraskan data yang di peroleh.
Oeng Anwaruddin menyampaikan bahwa sebagai perpanjangan tangan dari Kementan menjadi tugas bersama dalam kesejahteraan masyarakat Papua Barat.
“Berdasarkan hasil data ternyata potensi pertanian komoditas khusus padi dan jagung telah melebihi target. hal tersebut perlu kita pertahankan dan dorong secara berkelanjutan,” papar Oeng
“Akan tetapi pendampingan yang dilakukan bukan hanya sebatas LTT Padi dan jagung. Tetapi semua program utama Kementan menjadi tanggung jawab kita bersama diwilayah Papua barat ini. Dengan adanya perolehan data menjadi evidance bahwa program-program Kementan bisa sampai kemasyarakat hingga pelosok,” tambahnya
Ia juga mengatakan bahwa kita juga perlu memperkuat sinergi dengan dinas pemerintah daerah. Karena ujung tombak program utama Kementan juga ada ditangan dinas pemerintah daerah, sehingga perlunya ada keselarasan data yang diperoleh di lapangan. (MRN/RR/ON).