Orideknews.com, MANOKWARI – Peserta lelang proyek datangi kantor Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVII Manokwari, Papua Barat, Selasa, (4/9/2018) siang.
Kedatangan para peserta itu menanyakan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) pada ketua kelompok kerja (Pokja) 28, Yusran Londongsalu.
Peserta lelang proyek yakni, menduga PT. Gunung Lokon dan PT. Marvin Putra menduga Pokja 28 ada melakukan permainan terkait pelelangan tersebut.
Hamzah Tim Manager PT. Gunung Lokon dan PT. Marvin Putra mengaku bahwa pihaknya merasa ada unsur lain karena tahapan lelang sangat dirasa menyimpang jauh dari aturan sebab belum ada penetapan pemenang dan pengumuman pemenang telah sampai ketahap masa sanggah hasil lelang.
“ Setelah kami lelang dengan paket yang ada di jembatan kali wowor sama paket jalan Bintuni memey 2, setelah kami selidiki evaluasinya panitia juga sudah mengakui kesalahannya bahwa belum ada penetapan mereka sudah sanggahan,” ucap Hamzah.
Ketua kelompok kerja (Pokja) 28, Yusran Londongsalu mengatakan Pokja 28 sendiri masih ada hal yang dievaluasi.
Klik video berikut untuk melihat pernyataan selengkapnya
“ini kami akui adalah kesalahan karena persoalan waktu. Kami akan secepatnya koordinasikan dengan pihak ULP, dan menindaklanjutinya,”kata Yusran.
Sementara itu, Lembaga Masyarakat Adat Provinsi Papua Barat, George Dedaida mengaku sebagai LMA pihaknya sudah seharusnya mengawasi kinerja Balai Jalan.
“ Saya lihat secara massif ada yang coba memperlambat pembangunan dan saya berharap pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PU tolong evaluasi Balai Jalan di Manokwari,” tegas Dedaida. (RED/ON)