Orideknews.com, MANOKWARI – Upaya membentuk karakter perempuan Papua untuk terlibat dalam kerja Investigasi dan advokasi Hak-hak perlindungan Hutan dan Masyarakat Hukum Adat mendorong Yayasan Paradisea Provinsi Papua Barat menggelar peningkatan Lokal Champion di Kabupaten Manokwari Selatan.
Program Officer Paradisea, Johana Kafiar mengungkapkan bahwa, selama ini perempuan Papua selalu ditindas oleh budaya patriarki sehingga jarang terlibat aktif mengambil keputusan dalam masyarakat, ataupun kerja-kerja sosial kemasyarakatan.
“Kebiasan adat di Papua perempuan urusannya di dapur, jaga anak dan usannya di kebun. Seharusnya perempuan juga punya hak yang sama. Dan harus terlibat untuk mengambil keputusan atas tanah, hutan dan masalah-masalah sosial di masyarakat,” ucap Johana pada wartawan, Selasa, (14/8/2018).
Menurutnya, melalui kegiatan Peningkatan Lokal Champion yang diselenggarakan oleh Yayasan Paradisea di Kabupaten Manokwari Selatan pada Senin 12 Agustus 2018 di Kampung Ransiki telah terlihat semangat dari kaum perempuan Papua untuk mau terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial, ikut serta mengambil keputusan dalam masyarakat dan mau terlibat dalam kerja-kerja advokasi masalah-masalah sosial di Masyarakat.
“ Sebanyak 27 perempuan terwakili dari 4 suku besar di Mansel yakni Souhg, Souhg Bohon, Hatam dan Wamesa. Kegiatan tersebut digelar di Balai Kampung Ransiki Kabupaten Manokwari Selatan,” jelas Johana.
