Danrem 172/PWY, Kolonel Inf J Binsar Sianipar saat bertatap dengan FKKPI se Jayapura dan PPM di Aula Makorem 172/PWY, Rabu (04/07/2018). Foto : Arie Bagus
Orideknews.com, JAYAPURA – Komandan Korem 172/PWY Kolonel Inf J. Binsar P. Sianipar melaksanakan acara tatap muka dengan FKPPI se-Jayapura dan Pemuda Panca Marga (PPM) termasuk Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) bertempat di aula praja wira yakthi Makorem 172/PWY, Abepura, Jayapura, Rabu (04/07/2018).
Pada kesempatannya, Danrem menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan kepada FKPPI dan PPM serta PPAD untuk bisa membantu Pemerintah, TNI dan Polri dalam melaksanakan tugas kedepannya.
“Ada beberapa hal yang kami angkat di sini yakni masalah bela Negara, masalah narkoba termasuk juga himbauan kami untuk mendukung pemerintah dalam melaksanakan pilkada damai. Sekarang dalam proses akhir dari pilkada proses perhitungan dan pleno”, katanya.
Lebih lanjut pihaknya mengharapkan agar FKPPI dan PPM bisa menjadi agen-agen untuk memberikan suasana yang damai, menyuarakan suasana yang damai di wilayah kerjanya masing-masing. Karena mereka ini tersebar di semua instansi yang ada di pemerintahan dan masyarakat.
“Nah, sudah tepat kiranya saya menyampaikan ini kepada mereka sehingga mereka bisa menjadi corong-corong kita juga, corong-corong pemerintah untuk melakukan dan menyuarakan kedamaian di wilayah terkait dengan pilkada, termasuk juga tadi kita mengingatkan kembali tentang peran kita dalam bela Negara dan menghadapi bahaya narkoba yang sekarang ada di masyarakat”, katanya.
Peran generasi muda Papua yang diharapkan dalam memerangi narkoba saat ini menurut Binsar, bisa dengan menyuarakan bagaimana bahaya narkoba, bagaimana Negara ini sudah darurat narkoba kepada orang-orang disekitar mereka, dilingkungan tempat tinggal hingga ke seluruh kalangan masyarakat.
“Saat ini, apabila tidak ada aksi dari semua kalangan masyarakat itu percuma, kalau cuman BNN dan TNI/Polri percuma, jadi semua instansi dan semua kalangan masyarakat harus terlibat. Nah, kami korem menyuarakan itu kepada masyarakat agar mereka ikut bahu membahu secara bersama-sama”, ujarnya.
Pihaknya turut mengungkapkan Keterbatasan personel menjadi salah satu alasan dalam menjaga wilayah perbatasan yang menjadi pintu masuknya peredaran narkoba dari Negara tetangga ke wilayah Indonesia.
“Ada sekitar 172 jalur tikus di perbatasan yang tidak bisa kami awasi satu persatu. Untuk itu, kami berharap kepada masyarakat untuk dapat membantu kami apabila ada pelintas batas illegal, mereka bisa melaporkan segera kepada babinsa atau kepada aparat terkait sehingga hal tersebut dapat diminimalisir”, tegasnya. (ABE/ON)