Orideknews.com, MANOKWARI – Trisep Kambuaya, salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Manokwari angkat bicara soal keluhan sejumlah SMA, SMP, dan SD Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di Tanah Papua khususnya di Manokwari.
Anggota DPRD muda ini mengatakan dari hasil kunjungannya ke beberapa sekolah YPK di Kota Manokwari diantaranya, SMA Oikoumene, SMP YPK, SD YPK Petrus Kafiar, SD YPK Mulyono, SD YPK Amban banyak sekali keluhan yang di sampaikan dari para guru maupun murid.
Menurutnya, Hal yang dikeluhkan adalah mereka belum memiliki fasilitas yang cukup memadai seperti Lab Komputer yang memadai, minimnya Tenaga Guru, Perpustakaan dan bangunan.
“Faktor-faktor itulah yang menyebabkan terkadang masyarakat lebih suka menyekolahkan Anak-anak mereka di Sekolah Negeri ketimbang Swasta dan pemerintah tak boleh tutup mata dengan persoalan ini,”kata Trisep kepada wartawan, kemarin.
Katanya, pemerintah terkadang melupakan Sekolah Swasta, pada hal mereka juga turut menyumbangkan SDM bagi Pembangunan Bangsa dan Negara.
“Kita berharap di Tahun 2018 ini pemerintah bisa melihat persoalan yang dihadapi sekolah Yayasan agar mereka juga mendapat bantuan Komputer seperti yang dilakukan oleh Pemda kepada beberapa Sokalah Negeri pada Tahun 2017,”tuturnya.
Padahal, sebutnya, di tahun 2017 lalu sejumlah sekolah negeri mendapat bantuan dari pemerintah diantaranya Pemkab Manokwari yang memberikan bantuan 100 unit Komputer kepada tiga SMA Negeri, SMK negeri 1 dan SMK negeri 2. Mudah-mudahan tahun ini, pemda juga akan memberikan bantuan kepada sekolah swasta yang lainya.
“Ya, saya berharap ada bantuan dari semua pihak untuk memajukan pendidikan di tanah Papua. Secara khusus untuk Yayasan Pendidikan Kristen (YPK), Trisep berharap Para Alumni-Alumni YPK agar dapat turut serta membantu mendonasi Baik dalam bentuk Barang maupun dalam bentuk Dana agar ada Peningkatan Kualitas Pendidikan,”harapnya.
Dia menambahkan, selain berharap ke pemerintah, dirinya juga telah memberikan bantuan dalam bentuk uang untuk membiayai 1 guru honor di SD YPK Petrus Kafiar dan satu guru honor SD Diaspora. (RED/ON)