Orideknews.com, Manokwari, – Gerakan Pertanian Pro Organik (Genta Organik) menjadi langkah utama yang digalakkan Kementerian Pertanian untuk terus mendorong para petani meningkatkan produksi dan produktivitas usaha tani ditengah kelangkaan pupuk kimia akibat perang Rusia dan Ukraina.
Sebagai langkah antisipasi mahalnya harga pupuk di pasaran, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajak para petani di seluruh Indonesia untuk meningkatkan penggunaan pupuk sendiri alias pupuk organik.
Menurutnya, pupuk organik sangat dibutuhkan, karena subsidi pupuk yang ada saat ini jumlahnya sangat terbatas.
“Selain itu penggunaan pupuk organik berguna untuk memperbaiki kesuburan tanah. Dengan mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan meningkatkan penggunaan pupuk organik diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil pertanian,” seru Syahrul.
Guna mempercepat penyebarluasan manfaat penggunaan pupuk organik, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari pada event Millennial Agriculture Forum (MAF) volume 4 edisi 11 mengangkat tema “Gaungkan Genta Organik untuk Pertanian Berkelanjutan”.
Dalam pembukaan MAF tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa perang Rusia dengan Ukraina tidak hanya menyisakan persoalan kemanusiaan, kesehatan, politik dan ekonomi, tetapi juga menyisakan berbagai persoalan terkait pertanian yang berdampak ke negara-negara lain termasuk Indonesia.
“Dampak yang begitu terasa, Indonesia banyak mengimpor bahan baku pembuatan pupuk kimia yang menyebabkan pupuk kimia menjadi langkah dan mahal, padahal pupuk menjadi input produksi yang paling penting,” ujar Dedi.
Lebih lanjut, Dedi mengatakan apabila penggunaan pupuk ditanah air terganggu produktivitas juga terganggu, maka dari itu penggunaan pupuk organik menjadi solusi untuk kembali menyuburkan tanah dan tanaman.
“Jadi mulai saat ini kita harus melakukan pemupukan berimbang dan maksimalkan penggunaan pupuk organik, maksimalkan penggunaan pupuk hayati, penggunaan pembenah tanah organik termasuk juga pestisida nabati,”papar Dedi.
“Sesungguhnya pupuk organik adalah pupuk yang paling lengkap karena mengandung unsur hara makro dan unsur hara mikro yang dibutuhkan oleh tanaman,” tambahnya.
Pelaksanaan MAF yang berlangsung secara online menghadirkan narasumber dari team pakar PT Best Planter Indonesia (BPI), Awang Suwarnoto yang mengupas tuntas tentang pertanian organik sebagai solusi masa depan.
Awang menjelaskan tentang produk-produk organik sebagai bentuk gaya hidup sehat dengan kembali kealam. Selain itu juga dijelaskan peluang bisnis dan prospek yang besar dari pertanian organik dengan menggunakan pupuk kascing sebagai alternatif pupuk mahal.
Hadir membangkitkan semangat para milenial, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti yang menyampaikan,
“Saat ini Kementerian Pertanian sedang giat-giatnya mendorong para pemuda untuk bekerja disektor pertanian dengan konteks hulu- hilir, terintegrasi serta berkelanjutan.”
Pada hari ini kita dorong genta organik untuk mendukung pertanian berkelanjutan,” kata Santi.
Sementara itu dalam sambutannya, Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta menjelaskan bahwa Papua merupakan provinsi pertama yang mendeklarasikan sebagai provinsi konservasi dan tentu relevan dengan kebijakan dengan Genta Organik.
“Dalam hal ini, kita didorong penggunaan pupuk secara berimbang, pemanfaat pupuk hayati yang harapannya bisa menggantikan solusi kesuburan tanah disaat pupuk mahal,” tutup Purwanta. (MRN/RR/ON)