Orideknews.com, Manokwari Selatan, – Kader Posyandu Raipawi di Kampung Abreso, Manokwari Selatan, mendapat dukungan dana dari Pemerintah Kampung setempat untuk menyelenggarakan program makanan tambahan bergizi bagi anak-anak.
Program ini bertujuan memenuhi kebutuhan gizi anak, termasuk yang berisiko stunting, serta mendukung kesehatan ibu hamil.
Untuk memperoleh dana tersebut, kader Posyandu terlebih dahulu melaporkan jumlah anak yang membutuhkan layanan kepada Pemerintah Kampung Abreso. Dana diberikan dua kali dalam setahun, namun para kader berharap agar penyalurannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan bulanan agar program berjalan lancar.
“Kami berharap dana untuk enam bulan bisa diberikan sekaligus agar setiap bulan kami bisa menyediakan makanan tambahan. Tahun lalu, dana terakhir diberikan pada Desember, sedangkan tahun ini belum cair, sehingga program ini sempat terhambat,” ungkap Arista Biet, salah satu kader Posyandu Raipawi.
Arista menjelaskan, dana yang diberikan oleh Kampung digunakan untuk membeli makanan bergizi seperti susu dan kacang hijau bagi anak-anak, terutama yang terindikasi stunting. Selain itu, dana tersebut juga dialokasikan untuk mendukung gizi ibu hamil yang berkunjung ke Posyandu Raipawi.
Setiap bulan, Posyandu menerima dana sebesar Rp500.000 dari Pemerintah Kampung. Menurut Arista, Kepala Kampung Abreso sangat mendukung kegiatan Posyandu, dan pihaknya rutin melaporkan pelaksanaan program kepada pemerintah setempat.
Selain program gizi, kader Posyandu Raipawi juga aktif memantau status imunisasi anak melalui buku KMS (Kartu Menuju Sehat). Mereka rutin melakukan penyuluhan kepada para ibu agar membawa anaknya ke Posyandu untuk mendapatkan imunisasi.
“Imunisasi penting untuk kekebalan tubuh anak. Kami selalu mengingatkan para ibu bahwa jika anak tidak diimunisasi, risiko terkena penyakit berbahaya akan lebih tinggi,” tegas Arista kepada orideknews.com.
Ia juga selalu mengingatkan pentingnya pemberian ASI eksklusif dan mengurangi ketergantungan pada susu formula. “Susu formula hanya sebagai pelengkap, bukan pengganti ASI,” ujarnya Kamis, (27/3/25).
Menjadi kader Posyandu selama ini, Arista mengaku bersyukur karena ada perubahan positif dalam kesadaran masyarakat. Meski awalnya banyak yang enggan membawa anak ke Posyandu, upaya pendekatan secara langsung, termasuk kunjungan ke rumah-rumah dan penggunaan pengeras suara, berhasil meningkatkan partisipasi warga.
“Puji Tuhan, perlahan masyarakat mulai sadar pentingnya kesehatan anak dan rutin datang ke Posyandu,” tambahnya. (ALW/ON).