Minggu, Juli 6, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Filep Wamafma Tanggapi Kritik Akun FB Karel Sroyer: Perjuangan Kami untuk Rakyat Papua, Bukan Kepentingan Pribadi

Orideknews.com, Manokwari, – Ketua Komite III DPD RI, Filep Wamafma, membantah tuduhan yang dilayangkan oleh akun Facebook Karel Sroyer dalam grup Berita Biak Numfor.

Dalam unggahan di akun Facebook pribadinya, Filep menanggapi tiga poin kritik yang ditujukan padanya, yakni bahwa sikap kritisnya sebagai anggota DPD RI didasari oleh kepentingan pribadi, kepentingan kampus STIH Manokwari, serta tuduhan bahwa ia memberikan ucapan selamat kepada dosen STIH tanpa menggunakan dana Otsus.

Tanggapan Filep ini muncul setelah video viralnya yang mengkritik PT Freeport Indonesia di akun Facebook Oridek News. Dalam penjelasannya, Filep mengatakan bahwa pendapat yang disampaikannya merupakan bentuk kepedulian terhadap kondisi pendidikan di Papua yang dinilainya masih memprihatinkan.

Filep menegaskan bahwa sebagai anggota DPD RI, ia memiliki hak untuk menyampaikan pendapat, dan hal itu dilindungi oleh undang-undang.

Ia menyatakan bahwa kritik yang dilontarkannya merupakan bentuk keprihatinan atas kondisi pendidikan di Tanah Papua.

“Pendidikan di Papua masih menghadapi banyak masalah, dan sebagai wakil rakyat, saya tidak bisa diam,” ujarnya.

Filep membantah keras tuduhan bahwa kritiknya bertujuan untuk kepentingan pribadi atau kampus STIH Manokwari.

Ia menjelaskan sebagai Ketua Tim UU Otsus DPD RI, ia memperjuangkan penambahan alokasi dana pendidikan (35%) dan hak masyarakat adat (10%) melalui revisi UU Otsus.

“Apakah STIH atau saya secara pribadi mendapat keuntungan dari kebijakan ini? Tidak. Ini murni untuk kepentingan rakyat,” bebernya.

Filep juga menanggapi tuduhan terkait pemberian ucapan selamat kepada dosen STIH Manokwari. Ia justru bangga bahwa kampus tersebut mampu memberikan pendidikan tanpa mengandalkan dana Otsus.

“STIH Manokwari seharusnya menjadi penerima dana Otsus, tetapi kami membuktikan bahwa kami bisa mandiri. Ini bukan untuk kepentingan kampus, melainkan untuk rakyat Papua,” jelasnya.

Di akhir tanggapannya, Filep berpesan kepada Karel Sroyer agar menjadi intelektual yang benar-benar berdedikasi untuk rakyat.

“Jika engkau berpendidikan tinggi karena studi di luar negeri, banggalah. Tapi ingat, ada jutaan anak Papua yang mengabdi dengan tulus meski hanya lulusan kampus yang mungkin engkau anggap kecil,” tandasnya.

Tanggapan Filep ini menuai beragam reaksi di media sosial. Sebagian netizen mendukung sikapnya yang vokal memperjuangkan hak rakyat Papua, sementara lainnya mempertanyakan konsistensi kebijakan yang ia perjuangkan. Namun, Filep tetap teguh pada pendiriannya bahwa perjuangannya adalah untuk kepentingan masyarakat Papua, bukan golongan tertentu. (ALW/ON).

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles

error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)