Orideknews.com, Manokwari – Gereja Kristen Injili (GKI) Firdaus Abasi di Arowi, Distrik Manokwari Timur, menggelar Kemah Paskah bagi Persekutuan Anak dan Remaja (PAR).
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pembinaan rohani dan refleksi makna Paskah, tetapi juga memberikan edukasi tentang jurnalistik dan penggunaan media sosial yang bertanggung jawab.
Salah satu materi unggulan dalam kemah tersebut adalah pengenalan profesi jurnalis dan literasi digital. Hanas Warpur, SH, salah satu wartawan di Manokwari, Papua Barat, hadir sebagai pemateri.
Ia menjelaskan, peran wartawan dalam menyajikan informasi berbasis fakta, serta dasar hukum yang melindungi profesi tersebut, yakni Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
“Wartawan bertugas melayani publik dengan informasi yang edukatif, tanpa menyinggung SARA, serta menjadi penghubung antara pemerintah dan masyarakat melalui media resmi,” jelasnya.
Dia juga membedakan antara media sosial dan media berita. “Media sosial bersifat terbuka dan tidak terkontrol, sementara media berita memiliki badan hukum yang bertanggung jawab atas konten yang dipublikasikan,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Hanas mengingatkan peserta untuk menggunakan media sosial secara cerdas. Ia berpesan agar anak-anak menghindari komentar bernada kebencian, provokasi, atau ujaran yang melanggar hukum.
“Generasi muda harus memanfaatkan media sosial untuk hal positif, seperti menyebarkan informasi bermanfaat dan menghindari konten yang berpotensi menimbulkan masalah hukum,” pesannya.
Antusiasme peserta terlihat saat sesi tanya jawab. Banyak yang penasaran tentang cara menjadi wartawan dan prosedur kerja di dunia jurnalistik. Hanas menjelaskan, profesi ini memerlukan pemahaman kode etik serta tanggung jawab sosial.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Papua Barat, Bustam, serta Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari, Dr. Filep Wamafma, SH, MHum. Keduanya merestui penyampaian materi tentang pers dan multimedia dalam kemah Pakah tersebut.
“Harapan kami PAR GKI Firdaus Abasi tidak hanya tumbuh secara spiritual, tetapi juga melek media dan mampu menjadi agen perubahan di era digital,” tambahnya. (HW/ON)