

Orideknews.com, Manokwari, – Kabupaten Teluk Bintuni di Provinsi Papua Barat mendekati tonggak sejarah dalam upaya pemberantasan malaria.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Teluk Bintuni telah menyelesaikan program eliminasi malaria di tingkat distrik dan bersiap menerima sertifikat resmi.
Penyerahan sertifikat ini diagendakan akan diserahkan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, saat kunjungan kerjanya ke Teluk Bintuni. Kunjungan tersebut juga akan sekaligus bersama Bupati dan Wakil Terpilih Yohanis Manibuy dan Joko Lingara meresmikan kantor baru Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni.
Kepala Dinkes Teluk Bintuni, Franky Mobilala, menjelaskan koordinasi dengan pihak Gubernur masih berlangsung untuk menentukan waktu penyerahan yang tepat.
Sebelumnya, pada peringatan HUT RI ke-79 tahun lalu, 119 kepala kampung telah menerima sertifikat Kampung Bebas Malaria. Pencapaian ini menandai tidak adanya kasus penularan malaria lokal di kampung-kampung tersebut selama tiga tahun berturut-turut.
Program eliminasi malaria di Teluk Bintuni telah berjalan sejak tahun 2005, berkat kerjasama dengan BP Tangguh dan berbagai mitra kesehatan lainnya. Pemerintah daerah menargetkan eliminasi malaria di tingkat kabupaten pada tahun 2026.
Meskipun telah mencapai kemajuan signifikan, Dinkes Teluk Bintuni mengidentifikasi beberapa tantangan. Salah satunya adalah kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan setelah terpapar risiko malaria di daerah endemis. Banyak warga yang belum menyadari pentingnya pemeriksaan, baik setelah satu minggu maupun dua hari berada di daerah tersebut.
Untuk mengatasi hal ini, Dinkes Teluk Bintuni terus berupaya meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat kampung. Dukungan dana dan koordinasi yang baik sangat membantu kelancaran program.
Dalam menjalankan program intervensi, pemantauan kasus lokal sangat penting. Jika ditemukan kasus, Dinkes Teluk Bintuni melakukan survei kontak di sekitar rumah pasien (radius 100 meter). Jika ditemukan vektor nyamuk Anopheles, intervensi akan dilakukan, meliputi pembagian kelambu, penyemprotan insektisida (IRS), dan penggunaan abate.
Kepemimpinan Bupati dan Wakil Yohanis Manibuy dan Joko Lingara, Franky optimistis dengan kolaborasi yang berkelanjutan, target eliminasi malaria di Kabupaten Teluk Bintuni akan tercapai.
“Penyerahan sertifikat eliminasi malaria tingkat distrik diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga keberhasilan eliminasi tahun 2026,” tutup Franky. (ALW/ON).
