
Orideknews.com, Manokwari, – Plt Ketua Hiswana Migas Papua Barat, Ferry Auparay, pada momen Musyawarah Cabang (Muscab) II Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hiswana Migas Papua Barat Senin (3/3/2025) menyampaikan bahwa antrean BBM kerap terjadi di Manokwari dan mengganggu aksesibilitas ke sejumlah kantor pemerintahan penting, seperti kantor Gubernur, Kodam, dan Polda.
“Antrean BBM yang menghalangi akses jalan menuju kantor-kantor pemerintahan ini menjadi perhatian serius,” ujar Auparay.
Hal kata dia, perlu menjadi perhatian bersama untuk mencari solusi dan mengurai permasalahan yang selama ini terjadi di tengah masyarakat.
Selain itu, Auparay juga menyampaikan peran Hiswana Migas dalam memastikan penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran.
“Subsidi BBM yang besar dari negara harus digunakan sebaik mungkin dan sampai di tangan masyarakat yang berhak menerimanya,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas keterbatasan yang dialami Hiswana Migas dalam lima tahun terakhir, khususnya dalam hal menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah.
“Sebagai Plt, saya memiliki keterbatasan kewenangan sesuai AD/ART organisasi. Namun, dengan terpilihnya pimpinan definitif hasil Muscab ini, kami berharap dapat lebih aktif berkoordinasi dengan pemerintah daerah, DPR Provinsi, DPR Kabupaten, dan instansi terkait untuk mensosialisasikan program dan memastikan penyaluran BBM berjalan efektif,” jelas Auparay.
Ia berharap Muscab II ini menghasilkan kepemimpinan definitif yang mampu mengatasi tantangan distribusi BBM dan membawa Hiswana Migas Papua Barat menuju era digitalisasi serta pengelolaan energi baru yang lebih baik.
“Ke depannya, kerja sama yang lebih erat antara Hiswana Migas, Pertamina, dan pemerintah daerah akan menjadi kunci keberhasilan dalam memastikan ketersediaan dan penyaluran BBM yang merata dan efisien bagi masyarakat Papua Barat,” tambah Ferry. (ALW/ON).
