
Orideknews.com, Manokwari, — Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Papua Barat meraih prestasi membanggakan di bidang pelayanan publik pada acara yang dilaksanakan di IPB Convention Center, Bogor, 6 Desember 2024.

Dalam ajang tersebut, BSIP Papua Barat berhasil mengantongi dua penghargaan, yaitu kategori khusus sebagai Inovasi Layanan Informasi Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis (UK/UPT) terbaik di lingkungan Kementerian Pertanian, dan peringkat keenam dalam kategori umum untuk pelayanan publik di lingkungan eselon tiga Kementerian Pertanian.
Kepala BSIP Papua Barat, Aser Rouw, yang ditemui awak media di kantornya Rabu, (15/1/25) menjelaskan bahwa, pencapaian ini merupakan bagian dari upaya untuk mencapai pelayanan prima di semua instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah.
“Kementerian Pertanian setiap tahunnya melakukan penilaian pemeringkatan keterbukaan informasi publik,” ujarnya.
Setelah penempatannya di Papua Barat, Aser memfokuskan pencapaian target kinerja melalui strategi internal dan berbagai langkah lainnya.
“Tahun 2023, kami berupaya untuk mencapai peringkat informatif, dan transformasi kelembagaan dari Litbang ke Badan Standarisasi menjadi tantangan tersendiri yang harus kami benahi,” tambahnya.
Melanjutkan langkahnya di tahun 2024, Aser menargetkan BSIP Papua Barat harus menjadi lembaga yang informatif.
“Untuk itu, kami melakukan berbagai inovasi dalam pelayanan, mulai dari kompetensi sumber daya manusia, sarana prasarana, hingga pelayanan informasi digital, termasuk bagi masyarakat disabilitas,” jelasnya.
Dalam penilaian terakhir, BSIP Papua Barat berhasil masuk dalam kategori informatif dan meraih peringkat keenam nasional untuk Kementerian Pertanian. Selain itu, BSIP juga mendapatkan penghargaan khusus sebagai UPT dengan inovasi layanan terbaik.
Aser menjelaskan, inovasi layanan yang dilakukan BSIP Papua Barat meliputi penambahan fungsi layanan sebagai lembaga sertifikasi produk untuk biji kopi, pala, dan kakao menjadikannya satu-satunya UPT di level provinsi dengan lima fungsi layanan.
“Secara nasional, UPT ini memiliki empat fungsi layanan, sedangkan kami memiliki lima,” katanya.
Lebih lanjut, BSIP Papua Barat juga memperkenalkan inovasi yang menyasar masyarakat di daerah terpencil.
“Kami menyadari bahwa kecepatan layanan dapat dicapai melalui digitalisasi, namun tidak semua daerah dapat dijangkau dengan informasi elektronik. Oleh karena itu, kami mengembangkan program sederhana bernama ‘Acem Akwei’ yang tidak bergantung pada informasi digital,” ungkap Aser.
Program ini bertujuan untuk memastikan benih berkualitas dapat mencapai lokasi-lokasi terpencil.
“Kami bekerja sama dengan key person di daerah tersebut yang akan menjadi saluran komunikasi kami. Dengan cara ini, kami dapat memperluas jangkauan layanan kami,” tambahnya.
Aser juga mengaku, keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras seluruh staf BSIP Papua Barat.
“Apresiasi dan penghargaan ini kami tujukan kepada seluruh staf BSIP Papua Barat yang selalu bekerja cerdas dan mengikuti arahan pimpinan,” terangnya.
Aser menambahkan pencapaian ini, BSIP Papua Barat terus meningkatkan komitmen dalam kualitas layanan publik kepada masyarakat. (ALW/ON).