Orideknews.com, Manokwari, – Masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berada di Kabupaten Manokwari berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp110,910 juta, yang akan disalurkan kepada korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT.
Ketua Perkumpulan Rumah Besar Flobamora Manokwari, Eduardus Halesererns, menjelaskan bahwa pengumpulan donasi dilakukan melalui kegiatan galang dana yang berlangsung selama dua hari, yaitu pada Sabtu dan Minggu. Kegiatan ini melibatkan sumbangan sukarela dari individu maupun lembaga.
Pada hari pertama aksi penggalangan dana, masyarakat berhasil mengumpulkan Rp55,913 juta, sedangkan pada hari kedua terkumpul Rp38,947 juta. Selain itu, terdapat sumbangan perorangan sebesar Rp11 juta dan kontribusi sukarela dari Paroki Immanuel Sanggeng sebesar Rp5,050 juta.
“Aksi galang dana ini dilakukan dengan cara turun langsung ke jalan di dalam kota selama dua hari,” ungkap Eduardus.
Eduardus menambahkan bahwa kegiatan penggalangan dana ini telah dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Perkumpulan Rumah Besar Flobamora Provinsi Papua Barat sebagai organisasi induk. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari organisasi Maluku Satu Rasa (M1R) Papua Barat yang turut berpartisipasi dalam aksi sosial tersebut. Seluruh hasil penggalangan dana akan disalurkan melalui rekening Caritas Keuskupan Larantuka di Kabupaten Flores Timur.
“Kami akan melakukan rapat lanjutan untuk menentukan mekanisme pengiriman dana ke Flores Timur,” jelas Eduardus.
Penerimaan donasi masih akan terus dibuka meskipun aksi penggalangan dana secara langsung telah selesai, sesuai dengan izin dari Kepolisian Resor Kota (Polresta) Manokwari. Eduardus menekankan bahwa penggalangan dana ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat NTT di Manokwari untuk membantu meringankan beban para penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang saat ini telah dievakuasi ke berbagai lokasi pengungsian.
“Terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Manokwari yang telah berpartisipasi dalam meringankan beban korban erupsi Gunung Lewotobi,” ucap Eduardus.
Ia berharap agar penyaluran hasil penggalangan dana dari Manokwari dapat dilakukan dengan baik dan tepat sasaran, disertai bukti dokumentasi yang jelas kepada para korban. Hal ini penting agar pengumpulan dana dari masyarakat di Manokwari dapat dipertanggungjawabkan melalui penyediaan laporan dan bukti transfer bank.
“Kami akan berkoordinasi agar setiap penyaluran disertai bukti sebagai bahan pertanggungjawaban kepada masyarakat Manokwari,” tambah Eduardus.
Sekretaris Perkumpulan Rumah Besar Flobamora Manokwari, Melkianus Uskluan, juga menjelaskan bahwa sumbangan dana sukarela turut dilakukan secara internal dalam organisasi, yang menyasar 18 tungku dan tiga ikatan.
“Tungku ini adalah istilah yang merepresentasikan kabupaten/kota se-NTT yang berdomisili di Manokwari,” kata Uskluan. (ALW/ON).