
Orideknews.com, Manokwari, – Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua Barat, Dr. drh. Hendrikus Fatem, menekankan pentingnya kesiapan dalam segi kontinyu, kualitas, dan kuantitas dalam produksi telur dan daging ayam.

Menurutnya, untuk memenuhi permintaan pasar (supply on demand) dan mengurangi produk dari luar, ketiga aspek tersebut harus diperkuat, terutama dalam sektor unggas yang menyumbang sekitar 70-80 persen terhadap produksi pangan ternak.
“Kita lihat bahwa kita belum siap. Meskipun kami terus berusaha, tantangannya adalah bagaimana kita bisa membangun sektor pangan ternak secara bertahap,” ujar Fatem, Senin, (22/7/24).
Ia menambahkan bahwa pihaknya sedang berupaya untuk membantu masyarakat, khususnya orang asli Papua (OAP), melalui program subsidi pangan untuk meningkatkan jumlah peternak dan produksi telur serta daging.
Fatem menjelaskan bahwa penting untuk menetapkan kuota produksi bagi peternak OAP di setiap kabupaten.
“Kami akan memberikan persentase kuota untuk berapa banyak yang bisa diproduksi oleh orang asli Papua di masing-masing dari tujuh kabupaten ini, serta berapa yang perlu didatangkan dari luar,” lanjutnya.
Ia menekankan bahwa yang terpenting adalah pengusaha OAP harus serius dan tekun dalam menjalankan usaha peternakan sebagai sektor pekerjaan tetap.
Dengan adanya dukungan dan perhatian yang tepat, diharapkan sektor peternakan di Papua Barat dapat tumbuh dan berkembang, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ketahanan pangan daerah.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua Barat berharap dapat mendorong pertumbuhan sektor peternakan yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat peternak lokal. (ALW/ON).