Orideknews.com, Manokwari, – Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kaimana, Maria K Adopak, menjelaskan bahwa petugas kesehatan di Kabupaten Kaimana bekerja keras untuk mencapai target cakupan imunisasi Polio yang tinggi. Rendahnya capaian imunisasi di beberapa wilayah di Papua menjadi salah satu faktor yang memicu munculnya kasus Polio.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Kaimana telah melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan menggandeng masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan stakeholder terkait lainnya dalam upaya deteksi dini kasus Polio.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam program imunisasi Polio. Jika ada anak yang mengalami gejala seperti demam atau mengalami penurunan mobilitas seperti tidak bisa berjalan, segera laporkan ke petugas kesehatan terdekat,” ujar Maria kepada media ini melalui sambungan telepon.
Maria menjelaskan bahwa laporan cepat dari masyarakat sangat penting untuk memudahkan petugas kesehatan dalam melakukan surveilans dan intervensi dini.
“Kadang, banyak kasus di masyarakat yang dianggap sebagai hal mistis dan tidak dilaporkan ke petugas kesehatan. Padahal, dengan deteksi dini, kasus Polio bisa dicegah lebih lanjut dan penyebarannya dapat dihentikan,” tambah Maria.
Pertemuan dengan masyarakat, tokoh agama, dan stakeholder lainnya menjadi momen penting untuk memberikan edukasi dan klarifikasi mengenai Polio. Masyarakat yang hadir diberikan penjelasan detail tentang penyakit Polio, cara penularannya, dan pentingnya imunisasi sebagai upaya pencegahan.
Melalui pertemuan tersebut, masyarakat diharapkan dapat memahami bahwa Polio adalah penyakit serius yang dapat dicegah dengan imunisasi. Mereka juga didorong untuk berperan aktif dalam melaporkan gejala Polio pada anak-anak di lingkungan mereka.
Berdasarkan data terakhir per 4 Juli 2024, cakupan imunisasi PIN Polio di Kabupaten Kaimana mencapai 100,5 persen dengan total dari target populasi yang telah diimunisasi. Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras dari seluruh pihak yang terlibat dalam program imunisasi Polio di Kabupaten Kaimana.
Maria K Adopak menekankan bahwa pencapaian 100,5 persen cakupan imunisasi Polio ini merupakan keberhasilan yang luar biasa dan patut diapresiasi. Namun, Dinas Kesehatan Kabupaten Kaimana tetap berkomitmen untuk terus melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengendalian Polio di wilayahnya.
“Kami akan terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program imunisasi Polio dan meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa seluruh anak di Kabupaten Kaimana terlindungi dari penyakit Polio,” pungkas Maria.
Berdasarkan data Kemenkes RI hingga 04 Juli 2024 di Kabupaten Kaimana dari total sasaran 9.675 anak, telah diimunisasi sebanyak 9.815 anak, dengan cakupan 100,5 persen. (ALW/ON).