Orideknews.com, Manokwari, – Pelayanan integrasi Program Dinas Kesehatan pada November-Desember 2023 dalam rangka mencegah stunting sesuai instruksi Gubernur Papua Barat diharapkan dilanjutkan tahun 2024.
Kepala Kampung Maas, Distrik Karas, Kabupaten Fakfak, Udin Jarkurang beberapa waktu lalu menyampaikan apresiasinya terhadap pelayanan kesehatan yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Fakfak pada 25 November 2023.
Kepada media ini Udin berterima kasih atas pelayanan imunisasi yang telah dilakukan, ia berharap kegiatan serupa digelar lagi namun ditingkatkan pada pelayanan ibu hamil dan pemeriksaan umum lainnya.
“Pelayanan sangat bagus, tapi kalau boleh dilaksanakan lagi, ada pemeriksaan penyakit umum,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Kepala Kampung Kiaba, Distrik Karas, Kabupaten Fakfak, Lukman Kanabaraf. Dia berterima kasih atas kepedulian Dinas Kesehatan Provinsi dan kabupaten.
“Alhamdullilah soal kesehatan kami di Kampung sudah direspon oleh pemerintah dengan baik,” ucap Lukman.
Dikatakannya, kedepan Pemerintah melalui Dinas Kesehatan diharapkan agar bisa meningkatkan pelayanan, tidak hanya imunisasi tetapi ada pengobatan secara umum.
“Pemeriksaan penyakit dalam maupun luar untuk bapak-bapak juga. Harapannya kedepan semua kalangan bisa berobat, apalagi kita ini kan jauh dari kota maupun rumah sakit, kalau boleh berobat semua kalangan, baik tua maupun muda,” terang Lukman.
Merespon itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, dr. Venny Paisei yang ditemui di kantornya belum lama ini menjelaskan bahwa, pelayanan percepatan penurunan stunting Dinkes Papua Barat melakukan imunisasi Tetanus Difteri (Td) wanita usia subur (wus), pemberian tablet tambah darah (TTD) dan skrining penyakit menular (PTM) di sejumlah kabupaten di Provinsi Papua Barat.
Pelayanan itu kata dr. Venny, dilakukan integrasi dengan sejumlah program. Ia mengaku program tersebut merupakan program rutin yang dilaksanakan Puskesmas di kabupaten.
“Memang puskesmas punya kewajiban untuk melaksanakan itu, namun ada beberapa pemberian imunisasi yang baru sehingga Provinsi melakukan percepatan. Tahun ini mengingat dukungan dana yang minim, sehingga harapannya Kabupaten melalui puskesmas dapat melanjutkan kegiatan tersebut,” kata dr. Venny.
Dikatakannya, Dinkes Papua Barat memang memiliki kewajiban menjangkau seluruh masyarakat hingga ke daerah terpencil.
“Tahun lalu kita membackup semua kegiatan yang tidak sempat dijangkau oleh puskesmas yang seharusnya itu tanggungjawab puskesmas,” bebernya.
dr. Venny kembali menegaskan, tetap menerima semua masukkan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Namun, untuk melanjutkan program yang sama di tahun 2024, pihaknya akan melihat kondisi keuangan daerah. (ALW/ON).