OridekNews.com,MANOKWARI, – Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari menggelar pelatihan hilirisasi dari tanaman sagu. Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa prodi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan (TPTP) merupakan salah satu wujud dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) di distrik Sidey, Kabupaten Manokwari.
PKL yang digelar merupakan aplikasi dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diintegrasikan dengan salah satu program utama Kementerian Pertanian dalam menanggulangi krisis pangan yaitu Sagu untuk Indonesia (Sagunesia).
Hal tersebut selaras dengan harapan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agar Indonesia mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui pangan lokal, salah satunya sagu yang dapat dijadikan sebagai bahan pangan alternatif pengganti beras dan tepung terigu sehingga tidak bergantung pada komoditi yang selama ini impor.
“Pangan lokal berdampak pada ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, Kementan terus fokus dalam meningkatkan produksi dan kualitas hingga bisa berdampak pada kegiatan ekspor,” jelas Syahrul.
Amanat tersebut dituangkan oleh mahasiswa Polbangtan Manokwari dilokasi yang menjadi tempat PKL, dengan mendorong masyarakat untuk melakukan diversifikasi pangan pada tanaman sagu.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengapresiasi hal tersebut. Menurutnya Tantangan saat ini, bagaimana kita membuat pangan lokal, rasa dan olahannya enak serta bagaimana pemasaran yang baik dan pengemasan yang menarik.
Dedi mengajak seluruh insan pertanian di negeri ini untuk menggenjot pangan lokal berserta olahannya dengan melakukan diversifikasi pangan lokal.
Pelatihan diversifikasi pangan local yang digelar mahasiswa mengajarkan ibu-ibu PKK didistrik Sidey untuk membuat olahan sagu menjadi kue dan mie. Sagu yang menjadi bahan utama dalam pembuatan mie dan kue merupakan sagu asli yang di produksi langsung oleh para mahasiswa Polbangtan Manokwari selama 3 bulan mengikuti PKL.
Novrita L.R Silitonga Salah satu mahasiswa yang mengikuti program MBKM Sagunesia merasakan manfaat nyata selama PKL. “Melalui kegiatan MBKM Sagunesia kami dapat kesempatan untuk melakukan penguatan pengembangan sagu terutama pada hilirisasi dan pemasarannya.”kata Novrita.
“Kami menggali potensi sagu yang ada di lahan kampung Sidey baru. awal datang melakukan peninjauan lokasi hingga pembuatan rumah produksi untuk menghasilkan sari pati sagu yang kemudian kami pasarkan baik dalam bentuk olahan maupun dalam bentuk tepung.” Tambahnya.
Novrita menyampaikan bahwa kegiatan tersebut kami juga disalurkan ke masyarakat setempat, agar rumah produksi yang dibuat dapat dilanjutkan untuk terus menghasilkan sagu asli Manokwari.
Selama mengikuti program MBKM, mahasiswa mendapatkan langsung bimbingan oleh Robert Rumsayor, Ketua Kelompok Usaha Bersama Doa Jaya Abadi yang selanjutnya akan meneruskan rumah produksi dengan mengajak warga sekitar. (MRN/RR/ON)