OridekNews.com, Manokwari, – Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Papua Barat berkolaborasi bersama Yayasan EcoNusa menyelenggarakan pelatihan intensif (bootcamp) Ilmuwan Muda Papua (IMP) pada 1-3 September 2022 di Manokwari, Papua Barat.
Kegiatan Ilmuwan Muda Papua (IMP) dilaksanakan untuk memberikan rangsangan positif bagi para pemuda, calon ilmuwan masa depan.
Kepala Balitbangda Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie Heatubun, S,Hut, M.Si, FLS mengatakan, pihaknya memfokuskan kegiatan riset guna mendukung inisiatif pengelolaan Kawasan Strategis Provinsi, Mahkota Permata Tanah Papua.
Pelatihan IMP ini diikuti oleh 25 mahasiswa-mahasiswi perwakilan perguruan tinggi di Tanah Papua yang terdiri dari 10 orang dari Universitas Cenderawasih Jayapura, 8 orang dari Universitas Papua Manokwari, 2 orang dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari, 4 orang dari Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, dan 1 orang dari Universitas Victory Sorong.
Prof Heatubun berharap hasil penelitian itu akan mengungkap keanekaragaman hayati, sosial, budaya, hubungan antara masyarakat yang sudah hidup turun temurun dengan sumber daya dan keanekaragaman hayati yang ada di sekitarnya.
“Kami ingin mengembangkan paradigma, kajian atau riset sebagai dasar pengambilan keputusan kebijakan pembangunan di Papua Barat,” ungkapnya.
Kepala Kantor Wilayah EcoNusa di Manokwari, Novi Hematang menyampaikan, EcoNusa berkomitmen untuk selalu meningkatkan kapasitas anak muda, bukan hanya di bidang penelitian, tetapi juga di banyak bidang melalui program-program lain dari EcoNusa untuk anak muda.
“Karena menurut kami, masa depan bangsa ini berada di tangan anak muda,“ ucap Novi.
Menurut dia, pelatihan IMP baru langkah awal untuk menjadi ilmuwan muda dalam penelitian.
Melalui bootcamp, EcoNusa mengharapkan adanya terobosan dan inovasi dalam penelitian yang akan berkontribusi pada pembangunan di Tanah Papua.
“Penelitian ini bukan hanya untuk EcoNusa atau Balitbangda Provinsi Papua Barat, tapi penelitian ini harus punya manfaat bagi masyarakat di Tanah Papua,“ tambah Novi.
Sementara itu, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari, Dr. drh. Purwanta, M.Kes mengaku bangga sebab dari 25 mahasiswa-mahasiswa di tanah Papua, ada dua orang mahasiswa Polbangtan yang dapat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
“Memang sejak tahun lalu kita sudah berpartisipasi dan mahasiswa kami lolos untuk mengikuti lalu mendapatkan dana hibah dari EcoNusa untuk penelitian di bidang konservasi,” ungkap Purwanta melalui sambungan telepon, Sabtu, (3/9/22) malam.
Kata Purwanta, tahun ini dari sekian yang terpilih pihaknya bersyukur ada dua mahasiswa Polbangtan yang terpilih.
“Kami dari Polbangtan Manokwari mendukung sepenuhnya kegiatan tersebut, dalam rangka meningkatkan daya saing mahasiswa-mahasiswa kami khususnya di bidang keilmuan,” sebut.
Purwanta menilai, IPM sangat penting dalam rangka peningkatan kualitas Polbangtan Manokwari, salah satunya dari sisi akreditasi. (ALW/ON)