Orideknews.com, Manokwari, – Kampus Universitas Papua (Unipa) menuju perguruan tinggi unggul sebagaimana termuat dalam visi dan misi Unipa untuk 10-20 tahun jangka panjang.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah penataan tata kelola akademik yaitu dengan pengembangan kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang bermuatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Wakil Rektor I Bidang Akademik, Drs. Sepus M Fatem, S.Hut.,M.Sc menyebut untuk menyelaraskan hal tersebut, Unipa akan menggelar Lokakarya Kurikulum Universitas Papua Berbasis KKNI dan Bermuatan MBKM selama dua hari pada 20-21 Juni 2022.
Lokakarya itu, kata dia menjadi media sharing dan diskusi untuk pembobotan dokumen kurikulum Unipa, karena perguruan tinggi di seluruh Indonesia saat ini diharuskan untuk melakukan adaptasi terhadap tuntutan pembangunan kebutuhan digitalisasi industri dan juga pasar kerja.
“Jadi kampus sudah tidak bisa menutup diri lagi dengan kebutuhan pembangunan, kebutuhan pasar dunia kerja dan sebagainya, sehingga kita lakukan lokakarya untuk memberikan kesempatan kepada para mitra alumni pengguna untuk memberikan pembobotan terhadap kurikulum kita,” kata Sepus kepada wartawan, Minggu, (19/6/22).
Menurutnya, kurikulum yang akan digunakan memproduksi lulusan dari perguruan tinggi itu adalah kurikulum yang juga mampu menjawab kebutuhan pasar kerja, dunia industri dan digitalisasi revolusi industri saat ini.
“Ada materi pengantar dari panel 1 dan panel 2, panel 1 materi pengantarnya dari Unipa dari Wakil rektor 1 tentang arah tata layanan akademik, materi kedua dari Ombudsman Perwakilan Papua Barat, untuk menyampaikan terkait, perguruan tinggi saat ini sudah mengambil peran sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga industri layanan publik karena memproduksi SDM yang diperlukan oleh sektor jasa,” jelas Sepus.
Selanjutnya akan diberikan materi oleh kepala dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat. Dia akan membicarakan kiat-kiat dalam pengembangan pendidikan tinggi di Provinsi Papua Barat untuk antisipasi era milenial.
Dihari kedua adalah presentasi dari tiap-tiap fakultas dan program studi terkait struktur kurikulum yang diterapkan, kemudian akan ada pembedaan oleh alumni pengguna dan narasumber Pusat.
“Kita punya satu mimpi besar bahwa, ketika Unipa saat ini menyelesaikan akreditasi institusi dan kita berharap untuk merebut angka atau predikat baik sekali. 5 tahun atau 10 tahun ke depan itu, kita sudah siap masuk pada suatu predikat unggul. Sehingga sistemnya perlu di set-up dari sekarang, dari sisi akademik melalui kurikulum,” pungkasnya.
“Nanti dari sisi tugas-tugas administrasi keuangan, pengembangan SDM, sarana prasarana juga akan dikerjakan. Sehingga secara bertahap, kita akan melakukan penataan dan persiapan, guna pengembangan perguruan tinggi yang lebih baik dan mampu berdaya saing dengan perguruan tinggi yang ada di Indonesia,” lanjut Sepus.
Dirinya menegaskan bahwa, Unipa saat ini sudah sangat siap untuk mempersiapkan diri dengan sejumlah kebijakan regulasi. Sebab Unipa telah mempunyai sumber daya manusia yang sangat luar biasa.
“Ada Guru Besar, ada Doktor juga ada Pusat-pusat studi, Unit Pelaksana Teknis, kemudian lembaga-lembaga yang mampu memberikan layanan dan dukungan dalam rangka pengembangan Unipa,”
Tidak hanya itu, tambah Sepus begitu pula dengan mitra Unipa yaitu beberapa perguruan tinggi di luar negeri maupun di Jawa dan juga lembaga-lembaga, pelaku bisnis seperti perbankan, industri migas seperti BP dan Freeport yang sebenarnya sudah siap memberikan dukungan terhadap pengembangan Unipa kedepan. (ALW/ON)