Orideknews.com, MANOKWARI, – Ketua Insos Kabor se-Tanah Papua, Drs. Arius Mofu, M.Pd mengatakan, Festival Munara Insos Kabor Se-Tanah Papua yang sesuai rencana digelar tahun 2020 lalu di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat ditunda pelaksanaanya dan akan digelar pada tahun 2022 mendatang.
Kata Mofu, penundaan itu akibat pandemic Covid-19 yang melanda dunia saat ini.
“Tetap dilaksanakan dan ditunda ke tahun 2022,” ujar Mofu kepada orideknews.com melalui pesan WhatsApp, Jum’at, (16/4/21).
Penundaan itu juga, menurut Mofu, karena anggaran yang dialokasikan untuk kepanitiaan oleh sejumlah Pemda di Tanah Papua ditarik kembali untuk pelaksanaan kegiatan Covid-19.
“Benar. Itu wajib sesuai petunjuk pusat. Kita tunggu agak stabil pada tahun 2022 dan sudah diatur,” bebernya.
Terkait kepanitiaan, terang Mofu, tidak ada perubahaan. Panitia yang telah dibentuk dan diketuai Abdul Wahab Warwey yang juga sebagai ketua DPRD Kabupaten Raja Ampat tetap bekerja untuk mensukseskan agenda tersebut.
Pada berita sebelumnya, dengan judul Festival Munara Insos Kabor Se-Tanah Papua Akan Digelar di Raja Ampat, ketua Insos Kabor se-Tanah Papua, Arius Mofu. menyatakan, jika tidak ada hambatan, maka Festival Munara Insos Kabor digelar bulan April 2020.
“Jika tidak ada halangan diperkirakan bulan April, itu akan melibatkan seluruh kawasa Byak (masyarakat Biak.red) yang tersebar diseluruh Tanah Papua sampai ke Halmahera,” ujar Mofu pada orideknews.com, belum lama ini.
Dia mengatakan, dengan digelar ivent besar ini, dapat memperlihatkan kepada dunia bahwa, masyarakat Biak pada abad-abad yang lalu tersebar hampir diseluruh dunia.
“Perlihatkan pada dunia bahwa kawasa Byak itu Mambri (pemberani) pada berabad-abad yang lalu, sehingga dibuktikan dengan mereka ada dimana-mana saat ini,” jelasnya.
Dikatakannya, dengan pagelaran Festival Munara Insos-Kabor ini, diharapkan masyarakat Biak yang hidup dimanapun bisa bersatu untuk mempertahankan nilai-nilai adat istiadat yang telah diwariskan leluhur.
“Ini menyangkut keberlangsungan generasi Byak, jadi sangat disambut baik oleh Mansonanem-mansonanem (kaum intelektual) yang ada di Raja Ampat,” ucap Mofu.
Dia menyatakan, Festival ini jangan ada pihak lain yang merusaknya dengan memasukkan unsur-unsur politik karena iven itu adalah terkait adat dan budaya.
“Jangan dikacaukan dengan kepentingan-kepentingan tertentu, kita harus duduk bersama, bahas bersama. Jangan sampai kita kehilangan identitas marwah adat itu dikemudian hari,” ungkapnya. (ALW/ON)