Hal itu dikatakan Ketua Ikatan Mahasiswa Femisu Tambrauw di Kota Studi Jayapura, Nikodemus Momo melalui press release yang diterima, Jumat (15/11/2019).
Dijelaskanya, dukungan yang diberikan ini sesuai dengan rekomendasi Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar dengan nomor R-1154/GOLKAR/IX/2019 yang menetapkan Yeremias Sedik, S. IP sebagai ketua dan mahasiswa Femisu Tambrauw menolak dengan tegas surata pembatalan DPP Golkar dengan nomor R-1182/GOLKAR/X/2019.
“Kami mahasiwa tiga wilayah Femisu menyeruhkan kepada bupati kabupaten tambrauw agar menjadi pembina politik yang baik, terdidik dan menjadi contoh bagi generasi muda Tambrauw. Bukan dengan cara menyerang sesama kader partai,”sebut Nikodemus.
Dia menegaskan, sebagai kaum intelektual Tambrauw mendukung penuh partai pemenang dan perolehan suara terbanyak untuk menduduki kursi ketua, wakil ketua I , dan wakil ketua II DPRD Tambrauw.
“Kami menolak saudara cosmas baru, sebab semasanya sebagai pimpinan ketua penganti alm. gabriel titit tidak dapat memberikan kotribusi bagi kabupaten tambrauw dan ia dapat mengempanyekan tambrauw itu milik orang maybrad, sebab ketua DPRD, bupati, sekda adalah orang asli Maybrat. sehingga dengan tegas kami menolak,” ungkapanya.
Dia dengan tegas menolak surat pembatalan DPP Golkar dan Mendukung surat penetapan DPP Golkar terhadap Yermias Sedik sebagai ketua DPRD Tambrauw sesuai amanat yang berikan rakyat adalah Yermias.
Disamping itu, untuk menyikapi polemik yang terjadi di Tambrauw dengan adanya rengkingan partai, partai pemenang utama Golkar, kedua Gerindra, ketiga Nasdem.
Partai pemenang utama ada tiga anggota dengan perolehan suara terbanyak Yermias Sedik, kedua Cosmas Baru dan disusul Amos Gifelem.
Selain itu, Nikodemus menyampaikan kepada pimpinan partai Golkar baik itu pusat maupun Provinsi agar dapat menetapakan Yermias Sedik secepatnya berdasarkan perolehan suara terbanyak di lapangan.
“Kami tidak mau rakyat menjadi korban dari elit politik yang ada di Tambrauw, kami menyeruhkan agar hak politik untuk orang asli Tambrauw harus ditegakan, artinya Yermias Sedik sebagai anak asli Tambrauw,”beber mahasiswa lainnya, Eko Baru.
Tak hanya itu, Eko menyarankan menyarakan agar Bupati bersifat sebagai pembina politik dan orang tua terhadap genasi Tambrauw, bukan menyerang.
Sementara Lamek Songgereri, salah satu pemuda Suku Mpur berharap agar penetapan pimpinan DPRD Tambrauw berdasarkan perolehan suara terbanyak diberikan rakyat, dan diharapkan agar Wakil Ketua DPRD Tambrauw dari partai pemenang kedua kepada Paulus Ajambuani. (ONE/ON)