“Jadi memang yang harus saudara-saudara tahu, bahwa penerimaan CPNS selama ini disesuaikan dengan anggaran daerah, kita boleh mengusulkan misalnya kita usulkan untuk bidang prioritas seperti pendidikan dan kesehatan serta bidang teknis lainnya. Nah nanti pemerintah pusat melalui Kementerian PAN-RB yang menghitung lagi,” jelas Origenes.
Dikatakannya, selama ini pihaknya selalu mengusulkan sesuai dengan apa yang diusulkan oleh Organisasi Perangkat Daerah terkait, seperti Dinas Pendidikan dan Kesehatan tetapi, pusat yang menentukan.
” Sebagai contoh pada penerimaan CPNS formasi tahun 2018, kita mengusulkan untuk formasi penerimaan sebanyak usulan dari OPD, nah setelah itu kita mendapat formasi dari pusat sebanyak 606 formasi,”tuturnya.
Lanjut Origenes, dari 606 formasi itu, merujuk pada nawa cita presiden Joko Widodo, maka untuk bidang kesehatan mendapat kuota 101 formasi, pendidikan mendapat kuota 381 dan teknis lainnya mendapat kuota 124.
“Untuk pendaftar memang prioritas penerimaan adalah 80 persen untuk orang asli Papua dan 20 persen untuk Non Papua, namun kenyataan untuk bidang pendidikan, pendaftar OAP kurang,” ungkapnya.
Dia mengharapkan diskusi-diskusi panel, kedepan harus melibatkan alumni FKM di kabupaten/kota, sehingga output yang diinginkan bisa dicapai.
Sementara itu, Dekan FKM Uncen, Dr. Arius Togodly, SPd, Mkes meminta alumni FKM secara intens berkontribusi bagi kampus FKM, melalui berbagai kegiatan yang sudah dilaksanakan maupun siap untuk dilaksanakan.
“Ini baik, mari kita bersama-sama membangun kampus FKM Uncen,”pungkasnya. (YM/ON/**)
error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)