Orideknews.com, MANOKWARI – Bupati Manokwari, Demas Paulus Mandacan menanggapi postingan status oknum honorer guru di Kabupaten Manokwari.
Postingan yang ditanggapi Bupati Demas itu, terkait undangan kepada kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Badan Kepegawaian Kabupaten Manokwari untuk hadir dalam pertemuan di Gedung Wanita dengan agenda membahas nasib guru-guru honorer.
“Untuk itu perlu saya sampaikan bahwa bukan kedua pejabat tersebut tidak mau hadir tetapi, di belakang itu diboncengin kepentingan politik dimana ada beberapa caleg dari beberapa partai turut mengundang kedua Pejabat tersebut,” ucap Bupati melalui pesan WhatsApp yang diterima www.orideknews.com, Rabu, (30/1/2019).
Bupati Demas menjelaskan, kedua Pejabat itu sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) harus menjaga netralitas di situasi politik menjelang Pileg dan Pilpres. Sehingga, kata Demas, mereka tidak bisa hadir utk memenuhi undangan tersebut.
“jika para guru honorer mau koordinasi terkait nasib guru-guru harus datang secara terpisah untuk koordinasi dengan kedua Pejabat ini. Terkait CPNS, dalam waktu dekat ada penerimaan,” ungkap Demas.
Menurut dia, pihaknya masih menunggu hasil koordinasi antar para Sekda dan Kepala BKD di Papua dan Papua Barat pada hari Juma’at, 1 Februari 2019 untuk menentukan jadwal tahapan penerimaan CPNS.
“CPNS ini ada formasi yang sudah ditentukan oleh Menpan & RB dan masing-masing Pemerintah Daerah berpatokan pada formasi itu. Seleksi offline pun kita menunggu hasil koordinasi di Jayapura bagaimana formulasi yang ditetapkan nanti,” jelasnya.
Terkait Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Bupati menambahkan, hal itu sesuai hasil Rapat Koordinasi di Batam tanggal 23 Januari 2019, semua daerah seluruh indonesia menolak karena dibebankan ke daerah, sehingga sementara belum ada formasi untuk PPPK. (RED/ON).