Timika – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua memuji keterlibatan aktif warga lintas agama dan paguyuban yang membantu mengamankan perayaan Natal 2017 di wilayah setempat. Pengamanan Natal di gereja-gereja di Kota Timika melibatkan seluruh lapisan masyarakat dari lintas agama, paguyuban, organisasi kemasyarakatan dan aparat Polri dibantu TNI.
“Pelaksanaan ibadah Natal di gereja-gereja di Kota Timika berlangsung aman, lancar dan damai karena keterlibatan aktif semua pihak,” kata Ketua FKUB, Mimika, Ignatius Adii di Timika, Selasa, (26/12/2017)
Ia menyebutkan ada sekitar 700 personel yang terlibat membantu pengamanan gereja sedangkan dari FKUB sekitar 117 orang. “Di antaranya dari saudara-saudara Muslim, Hindu dan Budha. Ada juga dari paguyuban seperti dari Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu (KKJB), Pramuka dan lainnya,” kata Ignatius menambahkan.
Menurut dia, ibadah Natal yang dimulai dari Misa Malam Natal pada Minggu (25/12) malam hingga hari raya Natal pada Senin (25/12) di semua gereja di Kota Timika berlangsung dalam suasana yang aman dan damai.
Meski ibadah Malam Natal berlangsung di tengah guyuran hujan lebat di Kota Timika, umat Kristiani di wilayah itu tetap berbondong-bondong mendatangi semua gereja untuk merayakan Misa atau Kebaktian Malam Natal.
Para Pemuda-Remaja Masjid, Pemuda Hindu, Budha, pengurus FKUB dan anggota Pramuka yang berjaga di pintu-pintu masuk gereja-gereja seperti di Gereja Katedral Tiga Raja Timika dan Gereja Katolik Santo Stefanus Sempan, tampak basah kuyup untuk membantu pengamanan kendaraan dan umat yang masuk keluar gereja.
Tokoh umat Hindu Mimika, I Nyoman Arkha, mengatakan keterlibatan umat lintas agama membantu pengamanan ibadah Natal di Timika sudah berlangsung lama. “Kegiatan itu diharapkan terus memupuk semangat toleransi antarumat beragama di wilayah itu,” kata I Nyoman.
Ia berharap perayaan Natal sampai Penutupan Tahun 2017 di Timika berlangsung dalam suasana aman dan damai, sehingga umat Nasarani yang merayakan Natal dan Tahun Baru dalam suasana penuh kegembiraan dan sukacita.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Mimika, Amin AR mengatakan hal yang sama. Ia menyebutkan Natal di Papua selama ini dalam kondisi aman. “Tidak pernah ada konflik bernuansa agama. Kalau saudara-saudara Nasarani melaksanakan ibadah Natal atau Paskah, kami yang lain membantu menjaga gereja,” kata Amin.
Menurut dia, hal itu juga dilakukan umat lain saat umat Muslim melaksanakan sholat Idul Fitri dan Idul Adha. “Maka saudara-saudara yang lain membantu pengamanan di sekitar lokasi kegiatan sholat,” kata Amin menjelaskan. (Tabloidjubi.com)