Orideknews.com, MANOKWARI, – Kementerian Pertanian (Kementan) republic Indonesia terus berupaya mencetak 2,5 juta petani milenial. Hal ini, perlu didukung dengan adanya Lembaga Pendidik Pertanian handal.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam berbagai kesempatan menegaskan, pihaknya terus berupaya mencetak SDM Pertanian yang handal.
“Kita akan terus berusaha mencetak SDM Pertanian handal untuk tetap semangat menjadi pahlawan-pahlawan pertanian,” sebut menteri SYL.
Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Kementan melalukan transformasi dari Sekolah Tinggi menjadi Politeknik yang bernama Politeknik Pembanguanan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjenering Pertanian Indonesia (PEPI). Lembanga Pendidikan Tinggi tersebut sebagai wadah melahirkan tenaga SDM Pertanian yang professional, maju, mandiri dan modern.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mendukung penuh tercapainya targer tercetaknya petani pengusaha milenial. Proses peningkatan kualitas Lembaga Pendidikan tercermin dari hasil akreditasi, baik institusi maupun program studi.
“Saya dukung penuh anggaran dan upaya akselerasi proses penyiapan dokumen,” ungkap Dedi.
Dukungan Kepala BPPSDMP Kementan pun terwujud, dengan terselenggaranya Asesmen Lapangan (AL) Dalam Jaringan (Daring) Akreditasi Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Polbangtan Manokwari.
terlaksananya serangkaian Asesmen Lapang Daring tersebut. Direktur Polbangtan Manokwari, drh. Purwanta, M.Kes menyatakan rasa syukurnya dengan terselesaikannya asesmen tersebut.
“Kebersamaan dan dedikasi yang luar biasa dari tim task force Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan dan dukungan Stakeholder internal dan eksternal, proses AL secara daring oleh asesor BAN PT telah selesai dilaksanakan,” jelas Purwanta.
Kedepan, kata Purwanta, Program Studi Penyuluhan Peternakan & Kesrawan dan Program Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan yang akan dilakukan akreditasi. Dalam proses AL juga melibatkan Asesmen Lapangan Dalam Jaringan (Daring) Akreditasi Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan 8 orang mahasiswa yang besaral dari tingkat 1,2,3,4.
Tim asesor yang terdiri dari Dr. Ir. Mais Ilsan, M.P serta Prof. Dr. Ir. Sitti Bulkis, M.S. melakukan wawancara secara menyeluruh. Pertanyaan dasar yang ditanyakan asesor pada mahasiswa salah satunya berkaitan dengan minat dalam masuk Polbangtan dan jalannya perkuliahan di Polbangtan.
“Minat kami masuk kampus Polbangtan ini kami dari awal punya harapan besar untuk ingin masuk Perguruan tinggi yang dibiayai oleh pemerintah, sehingga kami berusaha mencari informasi di Google,” tutur Barto Indey, mahasiswa tingkat 4.
Dahulu, sebut Barto tak segan untuk bertanya pada senior yang telah terlebih dahulu mengenyam pendidikan di kampus STPP yang kini menjadi Polbangtan ini. Dalam upaya mencerak petani pengusaha milenial, Polbangtan membekali mahasiswa dengan kewirausaha lewat Program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP).
Kementan memberikan modal sebesar 35 juta rupiah untuk dijadikan usaha. Syaratnya, mahasiswa membentuk kelompok dengan melibatkan alumni. Seperti Sulastry Ayu Umasugi yang berkecimpung dibidang hortikultura yaitu tanaman hias, usahanya sudah berjalan kurang lebih sudah 1 tahun.
Usaha tanaman hias dimasa Pandemi Covid-19 ini sangat baik, dimana karena covid-19 yg mengharuskan berdiam diri di rumah maka ibu-ibu pecinta tanaman hias jadi semakin gemar bercocok tanam, bunga yang banyak di gemari sekarang yaitu aglaonema, sansivera, kaktus dan sukulen sehingga omsetnya menjadi naik. Hal ini dapat menambah wawasan para calon petani pengusaha milenial bila mana berwirausaha, petani pengusaha milenial. (Nsd/RR/ON)