Sejak melakukan persiapan beberapa bulan lalu, hingga kini memasuki persiapan menuju Pra-PON, para atlet belum masuk penampungan dan berlatih secara terpusat.
Hal ini diakui Asisten Pelatih Dayung, Maikel Tata. menurutnya, sampai saat ini, atlet masih menjalani TC berjalan.
“Kami tim dayung selama jalan sesuai priodesasi latihan tapi belum maksimal, karena memang selama ini dukungan untuk cabor masih minim,” jelas Maikel di pantai BLK Manokwari, Jumat (12/07/2019).
Dia mengaku, dengan kondisi yang sangat memprihatinkan saat ini, sebagai pelatih, ia merasa cukup berat untuk memaksakan atlet mengikuti program fisik, karena sebenarnya tahapan programnya sudah lewat.
“Sesuai dengan jadwal priodesasi kami, sebenarnya kami sekarang sudah masuk dalam tahap pra kompetisi. Tapi sampai hari ini belu dilakukan pra kompetisi,”ungkapnya.
Lanjut, kata Maikel, apabila masuk dalam tahap pra kompetisi, maka tentunya gizi dari para atlet harus diperhatikan termasuk peralatan latihannya.
Maikel menjelaskan, Pengprov PODSI Papua Barat sudah menawarkan pada KONI Papua Barat, agar para atlet tersebut ditampung di Asrama BLK. Namun, hingga saat ini belum ada respon positif.
“Sedangkan atlet yang direkrut dari luar daerah, mereka ditampung disebuah pondok yang berada tepat di tempat latihan,” tuturnya.
Dia menambahkan, terkait nomor-nomor yang nantinya akan diturunkan dalam Pra-PON XX, sebu Maikel, jumlah nomor yang persiapkan kurang lebih 24 nomor dengan 35 atlet dan semuanya menjadi priotas, karena semua nomor telah diisi oleh atlet.
Untuk di Pra-PON Palembang, Dayung Papua Barat akan turun dengan 9 nomor dragon boat. Sedangkan nomor kano, kayak, drowing, dan slalom nanti di Pra-PON pada 16 hingga 22 Desember 2019.
“Tapi dengan kondisi yang ada kami optimis, 9 nomor dragon boat yang akan kami ikut di Palembang nanti akan lolos. Dengan adanya semangat dari atlet, meski tidak diperhatikan oleh KONI,” ungkap Maikel.
Dia berharap kepada KONI, meski tidak memberikan dukungan fasilitas latihan maupun tempat tinggal untuk atlet, tetapi sangat diharapkan KONI memperhatikan maka dan minum para atlet.
“Kami sekarang sudah masuk di tiga program dalam sehari yaitu pagi, siang, dan sore. Jadi atlet-atlet apabila datang pagi, maka mereka tidak pulang ke rumah,”tutupnya. (ALW/ON)