Minggu, November 9, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Lewat PETATAS 2025, BI Papua Barat Perkuat Ketahanan dan Pengendalian Inflasi Pangan

Orideknews.com, Manokwari, — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Papua Barat menyelenggarakan Pelatihan Usaha Tani Berkualitas (PETATAS) 2025 pada 7–9 Oktober 2025 di Kampung Udapi Hilir, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari.

Kegiatan ini merupakan penyelenggaraan keempat sejak program tersebut digagas dan berfokus pada budidaya serta hilirisasi komoditas penyumbang inflasi, sebagai bagian dari pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Provinsi Papua Barat.

Kepala Unit FPPUKIS KPwBI Provinsi Papua Barat, Rayna Ditriano, dalam sambutannya saat pembukaan kegiatan menyampaikan bahwa PETATAS menjadi wadah peningkatan kapasitas petani dan pelaku usaha tani untuk memperkuat implementasi pengendalian inflasi, khususnya pada kelompok volatile foods (VF), sekaligus mendukung ketahanan pangan daerah.

“Pelatihan ini kami selenggarakan setiap tahun untuk meningkatkan kompetensi SDM di sektor pertanian dan memperkuat ketahanan pangan melalui praktik budidaya dan hilirisasi yang berkelanjutan,” ujar Rayna.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari, Kepala Kampung Udapi Hilir, Kepala BPP Distrik Prafi, serta perwakilan Polbangtan Manokwari.

Pada hari pertama, sebanyak 100 petani dari Distrik Prafi mengikuti pelatihan Budidaya Pertanian dengan tema “Integrated Eco-Farming” yang dibawakan oleh Mamik Arifin, instruktur pertanian dari Yayasan Anugrah Nusa Bangsa Indonesia, Semarang. Materi pelatihan menekankan pentingnya pertanian berbasis organik sebagai fondasi bio-economy nasional untuk mewujudkan pangan sehat dan energi bersih.

Selain sesi materi, peserta juga mendapatkan demonstrasi pembuatan pupuk organik berbasis MA-11 dan praktik penggunaan alat pertanian modern. Di sela kegiatan, peserta diajak mengikuti demo memasak pangan lokal yang dibawakan oleh chef dari salah satu hotel di Manokwari.

Selanjutnya, pada hari kedua dan ketiga, sebanyak 30 anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) mengikuti pelatihan hilirisasi produk pertanian yang dipandu oleh Delli Gunarsa dari D&D Indonesia. Para peserta mempraktikkan pembuatan berbagai produk turunan komoditas penyumbang inflasi seperti tomat dan cabai, di antaranya sambal, sirup, abon, dan saus kemasan. (ALW/ON).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles

error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)