Orideknews.com, Manokwari – Pemerintah Provinsi Papua Barat resmi meluncurkan dua program strategis bertajuk Papua Barat Cerdas dan Papua Barat Produktif sebagai bagian dari capaian 100 hari kerja Gubernur Dominggus Mandacan dan Wakil Gubernur Mohamad Lakotani, sejak dilantik pada 20 Februari 2025 lalu.
Peluncuran ini menjadi penanda komitmen kuat pemerintah provinsi dalam mewujudkan pembangunan daerah yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan.
“Dua program strategis yang kita luncurkan hari ini merupakan wujud nyata dari tekad dan tanggung jawab kita untuk menyiapkan generasi unggul dan meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat secara menyeluruh,” ujar Gubernur Dominggus dalam sambutannya, Rabu (28/5/25), di Manokwari.
Program Papua Barat Cerdas berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan, perluasan akses terhadap teknologi dan literasi digital, serta penguatan sumber daya manusia (SDM) di seluruh lapisan masyarakat.
Sementara itu, Papua Barat Produktif diarahkan pada pemberdayaan ekonomi lokal melalui penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta pemanfaatan potensi daerah di sektor pertanian, perikanan, peternakan, hingga pariwisata.
“Saya percaya masa depan Papua Barat yang lebih baik akan terwujud jika kita mampu menyinergikan kecerdasan dan produktivitas secara berkelanjutan,” tegas Gubernur Dominggus. Ia pun mengajak seluruh pemangku kepentingan pemerintah, masyarakat, sektor swasta, dan dunia pendidikan untuk berperan aktif dalam menyukseskan kedua program tersebut.
Sekretaris Daerah Papua Barat, Ali Baham Temongmere, menambahkan kedua program ini merupakan bagian dari implementasi awal Rencana Induk Percepatan Pembangunan (RIPP) Papua Barat 2022–2041.
“Papua Barat Cerdas dan Papua Barat Produktif bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, sekaligus memperkenalkan arah kebijakan pembangunan daerah kepada masyarakat luas,” kata Ali Baham.
Ia menjelaskan, pada program Papua Barat Cerdas, pemerintah memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak asli Papua baik melalui jalur pendidikan formal maupun non-formal.
Sedangkan pada program Papua Barat Produktif, pemerintah akan menyalurkan bantuan berupa pelatihan kerja, stimulus usaha, pembentukan koperasi Merah Putih, alat tangkap untuk nelayan, bantuan peternakan, serta dukungan bagi pengelolaan perhutanan sosial.
“Harapannya, masyarakat turut mendukung dan menyukseskan program ini agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh Orang Asli Papua khususnya, dan seluruh masyarakat Papua Barat pada umumnya,” pungkas Ali Baham. (ALW/ON).