Orideknews.com, Manokwari, – Anggota Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) Pokja Adat, Eduard Orocomna, yang merupakan perwakilan dari Kabupaten Teluk Bintuni, memberikan pernyataan tegas kepada Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni terpilih agar tidak selalu mendengarkan arahan dari tim-tim sukses. Hal tersebut disampaikannya menyikapi dinamika politik pasca pemilihan kepala daerah yang masih memengaruhi jalannya roda pemerintahan.
“Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni yang baru terpilih ini belum genap 100 hari kerja. Oleh karena itu, saya mohon dengan hormat agar Bupati dan Wakil Bupati menyampaikan kepada tim sukses bahwa masa politik telah usai. Kini saatnya kita bersatu melihat ke depan dan membangun Kabupaten Teluk Bintuni,” ujar Orocomna.
Ia menegaskan, apabila jalannya pemerintahan dikendalikan oleh oknum-oknum dari tim sukses, maka bukan tidak mungkin pemerintahan akan berjalan tidak stabil. Orocomna mengingatkan bahwa Teluk Bintuni bukanlah daerah yang bisa dijadikan ajang bisnis atau politik semata.
“Teluk Bintuni adalah milik tujuh suku. Karena ada tujuh suku, maka ada Teluk Bintuni. Pemerintahan ini tidak bisa hanya dikendalikan oleh kepentingan sesaat. Kita harus kembali kepada hakikat bersama, membangun atas dasar kearifan lokal dan kebersamaan seluruh komponen masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Orocomna meminta agar Bupati dan Wakil Bupati terpilih segera mengumpulkan seluruh tim sukses dari tingkat kabupaten, distrik, hingga kampung untuk duduk bersama dan menyampaikan bahwa pesta demokrasi telah berakhir. Ia mengajak semua pihak untuk fokus dalam pembangunan.
“DPRK, DPR Otsus, dan kami dari MRPB perwakilan Teluk Bintuni siap untuk duduk bersama dengan kepala daerah. Mari kita bersatu melihat bagaimana masa depan Teluk Bintuni yang lebih baik,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan bahwa secara geografis, Kabupaten Teluk Bintuni memiliki wilayah yang luas, mencakup daerah pesisir hingga pegunungan. Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi dan kerja sama semua pihak dalam membangun wilayah tersebut.
“Untuk saudara-saudara kita dari nusantara, kami mohon agar menghargai keberadaan tujuh suku yang ada di Teluk Bintuni. Berikan kami ruang untuk berpartisipasi dan menikmati hasil pembangunan di daerah kami sendiri. Jangan lagi hak-hak kami diambil begitu saja,” ungkap Orocomna.
Sebagai perwakilan adat di MRPB, Orocomna menekankan pentingnya memberikan kepercayaan kepada putra-putri asli dari tujuh suku untuk menduduki jabatan-jabatan penting di pemerintahan daerah.
“Kami minta kepada kepala daerah terpilih agar mempercayakan anak-anak tujuh suku untuk menjadi pegawai, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), kepala seksi, kepala bagian, hingga anggota DPR. Tahun ini, kami harap 90 persen posisi strategis dapat diberikan kepada anak-anak tujuh suku, dan 10 persen untuk saudara-saudara dari nusantara,” tandasnya. (ALW/ON)