OridekNews.com, MANOKWARI, – Dukung kebijakan Presiden Jokowi dalam antisipasi krisis ekonomi dan mendukung kabupaten Manokwari sebagai lumbung pangan, Pemerintah Provinsi Papua Barat memanen padi sawah, Senin, (20/2/23) di Kampung Desay jalur 9 Distrik Prafi, Manokwari.
Panen padi sawah ini juga sebagi wujud menjaga stabilitas stok bahan pangan di Papua Barat.
Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol. (Purn) Drs. Paulus Waterpauw,M.Si pada momen itu mengatakan perlu adanya semangat bersama melihat potensi lahan subur dan manfaatkan dengan baik.
Waterpauw menilai, partisipasi langsung para petani lokal akan berdampak pada pemahaman secara cermat dengan situasi kekinian.
“Ayo kerjakan sama-sama, siapa tau terjadi hal-hal tidak inginkan kita sudah siap. Ini semua lagi dijaga, oleh karenanya kita loyal dan rakyat harus makan. Beras ini naik lima ribu atau seribu rupiah saja gejolak dimana-mana,” jelasnya.
Waterpauw mengaku, telah berkomunikasi dengan kementerian terkait dan bermimpi dibangun satu waduk mendukung persawahan di Papua Barat. Akan tetapi, lanjut dia, melalui tahapan dan kebutuhan anggaran yang besar sehingga lebih awal akan dibuat embung.
Dia lalu berharap petani yang telah memiliki kompeten dapat menjadi tutor kepada petani masyarakat asli Papua. Dirinya menekankan pentingnya merubah pola pikir lebih cepat untuk memanfaatkan lahan dan sumberdaya alam yang melimpah oleh pemilik negeri.
“Harapan saya, Kepala Dinas dan kelompok Tani terus tingkatkan stok bahan pangan bagi masyarakat Papua barat. Sisa lahan nanti kita bangun lumbung pangan, pertama kasat mata di Manokwari ini,” ungkap Waterpauw.
Lihat postingan ini di Instagram
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Papua Barat, Dr. Ir. Jacob Fonataba,M.Si dalam kesempatan itu, melaporkan bahwa, setelah adanya pemekaran luas padi sawah Papua Barat menjadi 5.015 Hektare dari luas potensial ditanam.
Selain itu, sebesar 277 hektare telah dicanangkan penanaman oleh Menteri Pertanian beberapa waktu lalu telah dipanen sejak 6 Februari 2022.
Menurut Fonataba, untuk hasil produksi wilayah Prafi, Kampung Desay per hektar mendapat 5,1 ton gabah kering dan setelah penggilingan bersih beras 2,5 Ton. Sedangkan kebutuhan beras Papua Barat per tahun sebanyak 49,098 ton dengan jumlah penduduk 577,46 jiwa. Saat ini hasil panen masih menyentuh angka 30.691 Ton sehingga harus digenjot.
“Harus hitungan tepat dan dampingi petani supaya Manokwari lumbung pangan bisa tercapai,” tutup Fonataba.(DiskominfoPB/ALW/ON)