Orideknews.com, MANOKWARI, – Kementerian Pertanian menggenjot Lembaga Pendidikan Vokasi Pertanian untuk lebih banyak mencetak SDM pertanian unggulan, mumpuni, andal, professional, selalu berinovasi dalam mengembangkan teknologi pertanian, bibit dan benih unggulan dan berkualifikasi sebagai job seeker dan job creator.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian. “Salah satu fokus kita adalah meningkatkan kualitas SDM. Dengan SDM yang berkualitas tersebut, kita akan meningkatkan pertanian,”ujar Mentan Syahrul.
Senada dengan Kepala Badan penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bahwa pembangunan SDM pertanian merupakan hal pertama dan utama yang harus terus digenjot agar kualitas pembangunan pertanian nasional juga semakin meningkat.
“Tentu SDM harus terus kita tingkatkan, Tanpa SDM yang Baik mustahil Sektor pertanian juga akan berkembang dengan baik.” Jelas Dedi.
Salah satu pilar pengembangan Sumber Daya Manusia adalah Pengembangan SDM berbasis vokasi. Hal ini sangat strategis mengingat implementasi dari persaingan global seperti Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) telah berada di depan mata. Dengan adanya pengakuan ASEAN terhadap Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia pada tahun 2019, maka Pendidikan Tinggi Vokasi harus mampu bersaing dengan tenaga kerja asing guna mendapatkan pekerjaan di Indonesia.
Hal tersebut selaras dengan visi Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari untuk menjadi Polbangtan yang bertaraf internasional yang menjunjung tinggi nilai kearifan lokal untuk menghasilkan SDM pertanian professional, mandiri berdaya saing dan berjiwa wirausaha dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan Kesejahteraan petani.
Untuk itu dalam mengembangkan kualitas Mahasiswa sebagai petani milenial serta mempercepat regenerasi pertanian, Polbangtan Manokwari mengadakan sertifikasi kompetensi mahasiswa dengan skema fasilitator pertanian organik.
Menghadirkan Assesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi dari Politeknik Pertanian Negeri Pangkejenne da Kepulauan, kegiatan sertifikasi ini diikuti 57 mahasiswa yang terdiri dari 37 mahasiswa Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan dan 20 mahasiswa dari Prodi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan.
Ketua Unit Penjaminan Mutu (UPM) Carolina Diana Mual menyampaikan bahwa kegiatan sertifikasi kali ini terdapat berbagai unit kompetensi yang akan diujikan. “hal tersebut meliputi Pengorganisasian, menganalisa Sejarah lahan, menyusun hingga mengevaluasi pelaksanaan kegiatan fasilitasi, melaksanakan system jaminan mutu organik, memproses pupuk dan pestisida organik, mengelolah kesuburan tanah, pengairan dan panen serta pasca panen, mengendalikan hama, penyaki dan gulma secara organic,” jelas Carolina.
Hadir membuka kegiatan Sertifikasi di Aula Polbangtan Manokwari Direktur Polbangtan Manokwari Purwanta memberikan motivasi kepada mahasiswa.
“Selain nantinya mahasiswa mendapatkan ijazah setiap alumni polbangtan Manokwari akan mendapatkan sertifikat yang menunjang berdasarkan tema sertifikasi yang diikuti. Sertifikasi ini merupakan modal setelah keluar dari polbangtan manokwari agar bias bersaing ketika terjun di dunia industri”. Pungkas Purwanta.
Setiap alumni tentu akan memasuki dunia kerja tentu harus memiliki kompetensi dan profesionalitas yang relevan dengan industri yang dimasukinya, dengan demikian setiap penyelenggara pendidikan tinggi vokasi wajib memastikan adanya kompetensi dan profesionalitas tersebut diinternalisasi oleh setiap lulusannya. Salah satu cara memastikan ketercapaian kompetensi dan profesionalitas tersebut adalah dengan uji kompetensi calon lulusan. (RR/ON)