Orideknews.com, Manokwari, – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajak petani dan seluruh komponen bidang pertanian untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada termasuk peranan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).
Peningkatan BPP dan peranan penyuluh dalam mewujudkan kedaulatan pangan tercermin dalam salah satu Program Kementerian Pertanian, yakni Program Komando Strategis Pertanian (Kostratani).
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa perubahan BPP menjadi Model BPP Kostratani, BPP akan jadi rumahnya petani dan penyuluh, BPP akan jadi pusat belajar, dan juga pusat bisnis tentunya dengan memenuhi persyaratan yang ada.
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari, salah satu UPT Kementan dibawah naungan BPPSDMP mendapat amanah untuk mendampingi BPP yang ada di wilayah Papua Barat.
BPP Prafi dan BPP Masni dalam kurun waktu 1 bulan terakhir telah memperoleh Sosialisasi kostratani, pelatihan Informasi Teknologi (IT) dan manajemn data/infromasi pertanian, serta pelatihan aplikasi pelaporan program utama Kementan.
Para petani dan penyuluh juga telah memperoleh bimbingan dari Dinas Petanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari untuk penyusunan elektornik Rencana Definitid Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) dan penyusunan Calon Petani Calon Lahan (CPCL).
Bertempat di BPP Prafi pada Jumat, (28/8/2020) tahapan dilanjutkan dengan monitoring Pelaporan Program Utama Kementan, Implementasi Program Sikomandan (Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri), Monitoring e-RDKK dan bantuan Sarana Produksi Pertanian (Saprotan).
“Kami telah membuat jadwal tim pendampingan Model BPP Kostratani, tim yang bertugas pada kesempatan ini yaitu Ibu Tias Sritiasni, S.Pt., M.Si, Ibu Widyaningrum, M.Si, dan Bapak Ebit E. Bachtiar, S.ST,” sebut Ketua Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Polbangtan Manokwari, Detia Tri Yunandar.
Keterlibatan generasi tani milenial seperti Widyaningrum dan Ebit E. Bachtiar memacu para penyuluh untuk cakap mengunakan aplikasi yang ada. Para petani dan penyuluh BPP Masni telah mampu mengimplementasikan monitoring kartu tani.
Selain itu, Pendampingan Petani dalam Implementasi SIKOMANDAN di BPP Prafi berjalan dengan baik. Pengalaman lapangan yang di miliki Ketua Program Studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejateraan Hewan Polbangtan Manokwari, Tias Sritiasni, turut memotivasi petani untuk terus beinovasi dan berkarya. Dari serangkaian kegiatan dapat dipastikan BPP Prafi dan BPP Masni siap menjadi Model BPP Kostratani. (Nsd/RR/ON)