
Surabaya, – PT Pamerindo Indonesia menggelar pameran Manufacturing Surabaya edisi ke-15, Pameran ini menghadirkan mesin, perlengkapan, dan peralatan industri manufaktur terbesar untuk pasar Indonesia Timur, pada 17 hingga 20 Juli 2019 di Grand City Convention & Exhibition Center, Surabaya, Jawa Timur.
Dari keterangan pers yang diterima, pameran ini diikuti oleh lebih dari 270 perusahaan terkemuka di industri manufaktur dari 15 negara.
Event Director PT Pamerindo Indonesia, Maysia Stephanie mengatakan pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia Timur termasuk Jawa Timur masih terbuka lebar dan berkembang.
“Pameran dagang Manufacturing Surabaya ini bertujuan untuk mempertemukan para pemain industri manufaktur dari berbagai sektor dan membuka lebih banyak peluang untuk kolaborasi, investasi, dan bisnis secara umum,” jelas Maysia.
Dikatakan Maysia, sesuai catatan Kementerian Perindustrian, kinerja sektor manufaktur mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.
“Industri mesin dan perlengkapan tumbuh sebesar 9,49 persen, industri kulit dan alas kaki sebesar 9,42 persen serta industri logam dasar mencapai 8,99 persen,” ujarnya.
Sektor lainnya, kata Maysia juga mengalami pertumbuhan seperti, kebutuhan furnitur di dalam negeri yang terus meningkat sejalan dengan mulai membaiknya bisnis properti.
Hal ini menurut Kementerian Perindustrian, industri furnitur masih menempati urutan tertinggi dengan pertumbuhan 14,27 persen di triwulan IV 2018 dibandingkan triwulan III, diikuti industri barang galian bukan logam sebesar 9,84 persen, industri logam dasar 7,28 persen, dan industri pengolahan tembakau 6,96 persen.
Sementara industri minuman tumbuh 5,98 persen, diikuti industri pakaian jadi yang tumbuh 5,18 persen.
“Semoga mesin, perlengkapan serta peralatan yang dipamerkan di Manufacturing Surabaya ini dapat menjawab kebutuhan manufaktur saat ini sehingga dapat mendukung dan mengubah masa depan industri manufaktur Indonesia lebih baik lagi kedepannya,” harap Maysia.
General Manager CV. Anugerah Teknitama, Joko Marhendro, menyatakan, pihaknya sebagai distributor barang-barang konsumsi, mesin aksesoris dan suku cadang akan mengunggulkan produk dengan teknologi yang dikembangkan dari industri transformator serta beberapa robot industri, dan beberapa komponen untuk sistem manufaktur semikonduktor.
“Produk kami sebagian besar digunakan di industri otomotif. Namun seiring dengan tren otomatisasi dan banyaknya permintaan, produk-produk kami juga mulai digunakan di industri furnitur, industri pengemasan, dan sejumlah industri produk masal. Kami berharap dengan teknologi ini, mampu membuat proses manufaktur lebih efisien yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing global dan dapat menjadi salah satu kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi baik di kawasan ini maupun negara ini,” ucap Joko.
Guna memacu pemerataan pertumbuhan ekonomi, saat ini pemerintah mengakselerasi pembangunan kawasan industri di luar Jawa khususnya di Indonesia Timur dan sekitar.
Peluang tersebut mendorong pengembang Kawasan Industri Jababeka, untuk mengembangkan bisnisnya ke seluruh penjuru negeri mengulangi kesuksesan Jababeka dalam mengembangkan sebuah kota sebelumnya.
“Kawasan industri adalah kunci dalam meningkatkan produktivitas industri sehingga manufaktur dapat bersaing dalam skala nasional maupun internasional,” ungkap Hyanto Wihadhi, salah satu Board of Director Jababeka Real Estate.
Sementara itu, President Director dari Tata Rapika Globalindo, Ir. Hie Tek Un, MBA, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang teknik lembaran logam (sheet metal engineering), menerangkan bahwa, pameran Manufacturing Surabaya meningkatkan peluang bisnis serta memberikan kerjasama baru dengan para pelaku industri lainnya. Selaras dengan perkembangan semakin banyaknya kawasan-kawasan industri baru di Indonesia Timur, ia optimis kebutuhan sheet metal engineering akan meningkat.
Dalam pameran itu, beberapa pemain besar dari dalam dan luar negeri yang bergabung dan menampilkan produk-produk unggulannya, masing-masing adalah Autonics, Brother, Delta Prima Makmur, DMG Mori, ETA Indonesia, Epson Indonesia, First Machinery, Guhring, Haas Automation, Hitachi Asia, Indobuana Sarana Sukses, Jaya Metal Teknika, Kawan Lama, Kyoritsu Electric Indonesia, Metrix Inspira, Mitsubishi Electric, Nord Indonesia, Pandulima Jayateknik, Radiant Jaya Bersama, Riyadi Putra Makmur, Tata Rapika Globalindo, Takamaz Indonesia, Trakindo Utama, Trumpf Indonesia, dan mash banyak lagi. (**/ON)
