Orideknews.com, MAMBERAMO RAYA – Wakil bupati Mamberamo Raya, Yakobus Britay, S.Ip dengan tegas menolak bergabungnya Mamberamo Raya ke Calon Daerah Otonom Baru (DOB) Provinsi Sairery yang baru digagas 5 Bupati di kawasan Teluk Sairery bersama beberapa elit politik Papua beberapa waktu lalu di Jakarta.
Menurut Britay bahwa, ia selaku anak asli Mamberamo, sangat tidak setuju Mamberamo Raya bergabung bersama Calon DOB Provinsi Sairery karena sejak awal Mamberamo Raya merupakan wilayah adat Tabi bersama beberapa kabupaten yang ada.
” Saya sebagai Wakil Bupati dan sekaligus anak asli Mamberamo Raya sangat tidak setuju adanya rencana pemekaran Provinsi Sairery yang melibatkan wilayah adat kami Mamberamo raya, karena sejak awal Mambramo raya ini bagian dari tanah Tabi, sehingga ada upaya untuk mengambil wilayah Mamberamo masuk ke wilayah Sairery saya sangat menolak,” jelasnya kepada wartawan via telepon seluler Kamis, (11/10/2018).
Kata Britay, sejak awal berada di wilayah Tabi bersama Kabupaten Jayapura, Sarmi, Kerom, Kota Jayapura sehingga siapapun dia yang mengambil Mambramo Raya untuk bergabung ke Wilayah Sairery, akan berhadapan dengan masyarakat adat Mamberamo Raya.
Ketika disinggung mengenai kehadiran Bupati Mamberamo Raya Dorinus Dasinapa, A.Ks, S.Sos dalam pertemuan bersama 4 Bupati di wilayah Sairery, kata Wakil Bupati bahwa, kehadiran orang nomor 1 di Mamberamo Raya tersebut hanya mengatasnamakan kepentingan pribadi bukan kepentingan masyrakat Mamberamo Raya.
“Kalau ada Bupati Mamberamo Raya yang ikut dalam pertemuan tersebut, dan bersama dengan 4 Bupati di Wilayah Sairery, itu kepentingan pribadi beliau bukan kehendak masyarakat Mamberamo. Karna saya tegaskan bahwa mulai dari Muara Sungai Mamberamo sampai di Roufaer kepala sungai kami tegas tetap berada di wilayah Tabi. Kalau di wilayah barat Mamberamo Bupati mau ambil untuk bergabung ke Wilayah Sairery silahkan karena itu kampung beliau,” tegasnya
Wakil Bupati menghimbau dan mengharapkan kepada seluruh masyarakat Mamberamo Raya mulai dari air menetes hingga ombak pecah agar muara sungai agar tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan isu-isu yang tidak bergabung jawab, karena dia selaku anak adat dan anak asli Mamberamo tidak akan diam jika ada oknum-oknum pejabat yang ingin mengambil wilayah adat Mamberamo Raya untuk bergabung ke wilayah Sairery.(LIE/ON)