Selasa, April 29, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.

Aksi Saling Serang Pelajar di Manokwari, Marthen Tirony Harap Semua Pihak Harus Evaluasi

Orideknews.com, MANOKWARI – Salah satu alumnus 1992 SMA Negeri I Manokwari (Smansa), Marthen L Tirony prihatin dengan aksi saling serang antar oknum pelajar SMA dan SMK di Manokwari.
Aksi saling serang  dua kelompok pelajar belum lama ini, kata Tirony, hal itu menjadi tolak ukur dan bahan evaluasi terhadap dunia pendidikan serta perilaku peserta didik yang ada di Papua Barat, secara khusus di Kabupaten Manokwari.
“Semua pihak harus evaluasi. Baik pihak sekolah, Dinas Pendidikan, Pemerintah maupun pemerhati pendidikan di Manokwari. Tujuannya, untuk mencari solusi bersama sehingga meminimalisir aksi-aksi yang dapat merugikan masa depan pelajar di Manokwari”, ujarnya Sabtu (15/9/2018) di Manokwari.
Menurut Tirony, solusinya Pemerintah melalui Dinas Pendidikan mengaktifkan kembali Bus Pelajar untuk antar dan jemput di beberapa titik lokasi yang ditentukan. Pelajar, harus ditertibkan sehingga tidak menggunakan kendaraan pribadi ke Sekolah, dan libatkan Satpol PP untuk turut mengawasi.
“Pemerintah dan sekolah harus tegas dari sekarang. Bus sekolah harus segera diaktifkan untuk antar dan jemput pelajar pada jam dan tempat yang sudah ditentukan. Sedangkan untuk fungsi keamanan dan pengawasan, Satpol PP bisa dilibatkan,” ujar Tirony.
Selain aktifkan Bus Pelajar, dirinya juga berharap Pemerintah sudah saatnya libatkan Satpol PP untuk menertibkan anak sekolah saat jam belajar dan saat pulang sekolah agar tidak keluyuran di tempat-tempat umum seperi pasar, emperan toko dan ditaman-taman kota. Minimal ada peraturan daerah yang bisa mengatur sehingga menjadi dasar hukum.
“Anak sekolah kalau jam belajar dan saat pulang sekolah masih keluyuran dengan seragam, harus ditertibkan. Dan itu bisa dilakukan oleh Pemerintah melalui Satpol PP minimal melalui sebuah regulasi Perda. Hal itu juga untuk minimalisir kejadian yang tidak diingikan, karena lingkungan juga sangat mempengaruhi perilaku pelajar bila tidak dibina sejak dini”, bebernya.
Lebih lanjut, dia juga harap pihak sekolah bisa kerjsama dengan Gereja atau Masjid  untuk adakan ibadah oikumene untuk pelajar nasrani atau shalat Jum’at bersama untuk pelajar muslim, gabungan dari beberapa Sekolah. Disana mereka bisa saling kenal melalui pembinaan kerohanian sehingga  moralnya terbentuk.(RED/ON)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles

error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)